KAB. SERANG – Persoalan sampah di Kabupaten Serang terus menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Di sejumlah titik, gunungan sampah terlihat menguasai kehidupan warga, seperti di jalan utama Pasar Banjar Cikande dan sepanjang ruas jalan nasional di wilayah Cikande. Kondisi ini menimbulkan bau menyengat, mengganggu aktivitas warga, dan bahkan merambah ke sungai serta menutup akses jalan.
Pantauan di lokasi menunjukkan mayoritas sampah berasal dari rumah tangga dan pasar, yang telah menumpuk sejak lama tanpa penanganan maksimal. Pedagang Pasar Banjar Cikande mengeluhkan situasi ini, terutama karena mereka telah membayar iuran untuk pengelolaan sampah.
“Yang mengelola sampah di sini itu Karang Taruna. Pedagang diminta iuran seribu atau dua ribu per hari, tapi yang diangkut cuma satu truk, itu pun hanya jika petugas piket,” ungkap seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan, Senin (6/1/2024).
Ia menambahkan bahwa masalah ini sudah berlangsung lama, bahkan sejak pembongkaran besar-besaran pasar pada 2014.
“Baru ditangani kalau sampah sudah sampai ke jalan. Dulu pernah ada demo, tapi tidak ada hasilnya,” katanya.
Keluhan juga datang dari pedagang lainnya. Mereka terganggu dengan bau busuk dan keberadaan belatung di sekitar lapak, yang membuat pembeli enggan datang.
“Air sampah kadang mengalir deras ke lapak kami saat hujan. Saya sampai harus mengeluarkan ratusan ribu untuk meninggikan jalan di depan lapak agar air tidak masuk, tapi tetap saja tidak efektif,” keluh seorang pedagang lainnya.
Selain itu, lokasi penumpukan sampah dianggap tidak tepat. “Ini lahan Pemda, tapi sampah jangan ditaruh di depan sini. Sampah sudah melewati batas lokasi dan menutup lapak serta jalan antar pedagang,” ujar pedagang lain.
Masalah ini diperparah dengan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan, bahkan ada yang menggunakan mobil untuk membuang karung-karung sampah ke lokasi.
“Pagi-pagi banyak yang buang sampah sambil lewat. Kalau kami lihat, sering kami tegur,” katanya.
Para pedagang berharap pemerintah segera menuntaskan permasalahan ini. “Kami ingin masalah sampah ini diselesaikan. Sudah bertahun-tahun, dan kami hanya ingin kehidupan yang lebih nyaman,” pungkasnya.
Penulis: Rasyid
Editor: Usman Temposo