PANDEGLANG – Gubernur Banten, Wahidin Halim mengimbau masyarakat mewaspadai dampak letusan Gunung Anak Krakatau yang terus erupsi hingga saat ini.
Wahidin mengimbau masyarakat untuk menjauhi pantai sejauh 500 meter hingga 1 kilometer guna mengantisipasi gelombang tinggi atau tsunami.
“Kita tetap harus waspada dengan menjauhi pantai minimal 500 meter dari pantai sebagaimana himbauan pemprov selama ini dan juga BMKG,” kata Wahidin, Jumat (4/1/2019).
Pemerintah provinsi (pemprov) Banten telah memberlakukan masa tanggap darurat hingga 9 Januari 2019 untuk evakuasi dan relokasi warga.
“Masa tanggap darurat hingga 9 Januari, setelah itu kita evaluasi apakah perlu diperpanjang atau tidak,” ujar Wahidin dilansir beritasatu.com.
Mengingat, gelombang tinggi dan erupsi Gunung Anak Krakatau belum bisa diprediksi kejadiannya, sehingga harus ada relokasi ke tempat aman.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah relokasi masyarakat ke tempat yang aman,” imbuhnya.
Berdasarkan data, sebanyak 1.800 rumah rusak akibat terjangan tsunami di sepanjang Anyer hingga Kecamatan Sumur. Namun, relokasi akan dilakukan di tempat yang tak jauh dari pantai, yang menjadi ladang mata pencarian para korban.
“Lagi dicari lokasi yang tidak jauh dari aktivitas ekonomi mereka karena mereka nelayan. Supaya mereka para korban tsunami bisa nyaman tinggal di tempat baru,” ucap Wahidin. (Red)