Beranda Bisnis Gula Aren Banten, Kuliner Tradisional yang Masih Bertahan

Gula Aren Banten, Kuliner Tradisional yang Masih Bertahan

Ilustrasi - foto istimewa Berita Harian

SERANG – Gula aren adalah gula alami yang diproduksi dari getah pohon aren (Arenga pinnata). Proses pembuatan gula ini melibatkan pemanasan getah aren hingga mengental dan kemudian mengkristal. Gula aren sering digunakan sebagai pemanis alami dalam berbagai masakan dan minuman.

Banten, merupakan salah satu penghasil gula aren. Di Banten khususnya di wilayah selatan memiliki banyak pohon aren. Oleh karena itu, produksi gula aren di Banten bisa menjadi bagian penting dari ekonomi dan budaya lokal.

Produksi gula aren sering dilakukan secara tradisional oleh petani-petani kecil dengan cara mengekstrak getah dari pohon aren, kemudian mengolahnya menjadi gula. Proses ini sering dilakukan secara manual dan memerlukan keterampilan khusus.

Gula aren juga dikenal karena memiliki nilai gizi yang relatif tinggi dibandingkan dengan gula putih, karena mengandung beberapa mineral dan nutrisi yang ada dalam getah pohon aren.

Di provinsi Banten, terdapat beberapa daerah yang dikenal sebagai penghasil gula aren. Salah satu daerah yang terkenal adalah Kabupaten Lebak. Kabupaten Lebak memiliki banyak pohon aren dan tradisi pembuatan gula aren yang cukup tua.

Selain Lebak, beberapa daerah lain di Banten yang juga dikenal sebagai penghasil gula aren adalah Kabupaten Pandeglang dan Serang. Produksi gula aren di daerah-daerah ini menjadi bagian penting dari ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan.

Proses pengolahan gula aren di daerah-daerah ini sering dilakukan secara tradisional oleh petani-petani kecil dengan cara mengekstrak getah dari pohon aren, kemudian mengolahnya menjadi gula.

Meskipun ada modernisasi dalam teknik-teknik produksi, namun sebagian besar proses pembuatan gula aren masih bergantung pada keahlian dan pengetahuan lokal yang turun temurun.

Permintaan Gula Aren Jelang Ramadhan 

Baca Juga :  Dorong Kemajuan UMKM, bank bjb Jalin Kerjasama dengan ITC Group

Pemilik Toko Najwa yang menjual aneka makanan tradisional di Jalan Sunan Bonang Rangkasbitung Kabupaten Lebak, mengakui sepekan terakhir permintaan gula aren meningkat tajam.

Kebanyakan konsumennya dari luar daerah, sebab mereka memprediksi dua pekan ke depan dipastikan harga melonjak. Saat ini, harga gula aren di pasaran terjadi kenaikan dari sebelumnya Rp250 ribu per toros atau lima ikat gula aren, namun kini menjadi Rp300 ribu.

Kenaikan gula aren itu akibat dampak permintaan pasar meningkat tajam menjelang Ramadhan. “Kami selama sepekan terakhir ini omzet pendapatan naik dua kali lipat yang biasanya Rp10 juta kini menjadi Rp20 juta per hari,” kata Awa. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News