PANDEGLANG – Juru Bicara Tim Gugus Tugas (Gugas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pandeglang, Achmad Sulaeman menegaskan bahwa Isolasi Mandiri yang dilakukan di rumah dan tidak sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan menjadi salah satu penyebaran Covid-19 yang baru.
Kata dia, saat ini yang terjadi di lapangan banyak masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah malah salah kaprah. Hal itu karena kebanyakan dari mereka saat melakukan isolasi mandiri masih berkumpul dengan warga lain bukan istirahat di rumah.
“Betul kalau isolasinya di rumah tidak benar tapi kalau benar ada kamar khusus itu bisa tapi kalau tidak benar itu bisa jadi penularan lagi. Beberapa ada yang benar, tapi kebanyakan masih engga bener kaya masih aktivitas seperti biasa kumpul, nongkrong kaya gitu padahal itu berisiko ya,” jelas pria yang akrab disapa Sule ini, Rabu (23/12/2020).
Menurutnya, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Pandeglang masih meningkat karena belum tumbuhnya kesadaran dari warga itu sendiri. Bahkan kata dia, saat ini masyarakat yang menggunakan masker kembali kendor jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal ini menjadi penyebab sulitnya menekan angka penyebaran Covid-19 di Pandeglang.
“Agak sulit memang. Pertama kesadaran masyarakat belum terbentuk dan kedua Satgasnya terbatas, memang imbauan itu kami hadirkan ditengah masyarakat cuman masyarakat belum familiar bahkan kesadarannya menurun kaya pakai masker aja menurun, bingung jadinya,” ungkapnya.
Bahkan kata Sule, masyarakat lebih memilih melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing dibandingkan harus melakukan isolasi mandiri di tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah. Padahal, melakukan isolasi mandiri di rumah berisiko menularkan penyakit Covid-19 pada anggota keluarga lainnya.
“Yang di Wisma PKPRI cuman 18 orang kurang memanfaatkan padahal Pemda juga engga gratis, pengeluaran lumayan. Itu salah satu juga banyak yang isolasi mandiri jadi ketularan juga di rumah. Pada ga mau sih isolasi di Wisma PKPRI padahal sudah disiapkan sama Satgas, sayang sekali,” jelasnya.
Ia juga menyayangkan masyarakat yang melakukan isolasi di rumah karena isolasi mandiri di tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah semuanya terjamin mulai dari makan, tempat tinggal hingga pemberian vitamin pada mereka.
“Di Wisma PKPRI juga isolasi mandiri, makan ditanggung, WiFi ada, TV ada tinggal mandi, makan, ibadah, tidur semua dikasih dan olahraga. Kita memang tidak bisa memaksa (isolasi di Wisma PKPRI) karena peraturan di kita engga ada,” tutupnya. (Med/Red)