SERANG – Gempa berkekuatan 5,2 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Pandeglang, Kamis (14/2/2019) pukul 06.41 WIB.
Gempa terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa. Hasil pemutakhiran analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,07 LS dan 105,64 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 km arah selatan Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten pada kedalaman 56 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono melalui rilis kepada media, Kamis (14/2/2019).
Hasil analisis mekanisme sumber, kata dia, menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar Obliqe Turun (Oblique Normal Fault).
“Dampak gempabumi berdasarkan informasi dari masyarakat, dirasakan antara lain di daerah Malingping, Cijaku, Panggarangan, Bayah, Ciptagelar dan Wanasalam III MMI, sementara daerah Pelabuhan Ratu dirasakan II MMI.”
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 07.02 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.” (You/Red)