BANTEN – Proses bongkar muat kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten sempat disetop buntut cuaca ektrem yang terjadi Kamis (22/12/2022) sore hingga malam hari. Cuaca ekstrem yang terjadi berupa gelombang tinggi dan angin kencang.
Proses bongkar muat kapal dihentikan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) lantaran bongkar muat ataupun pelayaran akan berosiko jika tetap berjalan.
Kepala BPTD Handjar Dwi Antoro mengatakan, tinggi gelombang di Pelabuhan Merak sekira 2,2 meter. Sementara kecepatan angin mencapai 32 knot.
“Akhirnya sementara ditunda proses pemuatan (bongkar muat) sambil menunggu kondisi cukup reda dan ini sudah mulai menurun,” katanya saat dikonfiramasi Suara.com (jaringan BantenNews.co.id) melalui telpon.
Handjar kemudian menyebutkan proses bongkar muat kapal akan kembali dilakukan ketika cuaca kembali normal.
“Nanti kalau cuaca sudah mulai soft (normal) maka kita melakukan pemuatan lagi,” ungkapnya.
Untuk detailnya, Handjar menyebut penyetopan bongkar muat terjadi setelah salat Magrib atau sekira pukul 18.30 WIB hingga sekira 20.30 WIB.
“Tadi sekitar habis magrib diiringi hujan, terus banyak yang tidak berhasil standar kita setop dulu. Sekarang sudah menurun tapi nanti tetap kita awasi. Kalau nanti nahkoda udah bisa bongkar muat akan dilanjutkan kembali,” ujarnya.
Kata Handjar, cuaca ekstrem melanda semua dermaga di Pelabuhan Merak. Namun, untuk dermaga yang paling terdampak yakni ada di dermaga VI dan VII.
“Khususnya paling cukup ekstrim di dermaga VI dan Dermaga VII. Pada prinsipnya daripada menimbulkan resiko, sementara kita tunda sebentar sambil menunggu cuaca reda kembali,” paparnya.
Saat dikonfirmasi, Handjar menyebut proses bingkar muat belum berjalan lancar. Namun, untuk di Dermaga V kabarnya sudah bisa dilakukan bongkar.
“Tapi kita akan lihat kembali di setiap dermaga,” ujarnya menegaskan.
Hingga saat ini, Handjar mengaku belum ada laporan kerusakan fasilitas pelabuhan Merak yang rusak akibat cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem terjadi di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (22/12/2022) sore hingga malam hari. Cuaca ektrem Pelabuhan yang berada di ujung barat Pulau Jawa itu berupa angin kencang dan gelombang tinggi.
Proses bongkar muat kapal di Pelabuhan Merak bahkan di kabarkan sempat terhambat pada Kamis (22/12/2022) sore. Namun, kondisi tersebut berangsur membaik pada malam hari.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Maritim Serang, Tarjono mengatakan, sejak dua hari lalu Stasiun Klimatologi Banten memang sudah memprediksi cuaca ekstrem dari 21-31 Desember 2022.
“Kemudian BMKG Pusat juga telah merilis beberapa hari lalu kondisi cuaca menjelang Natal itu agak ekstrem,” katanya saat dihubungi Suara.com, Kamis (22/12/2022).
“Jadi memang (Cuaca ektrem yang terjadi) sesuai prediksi dan pres rilis BMKG,” imbuhnya.
Tarjono juga menyebutkan prediksi gelombang tinggi di wilayah pelayaran Merak-Bakauheni berkisar 1,25-1,5 meter
“Jadi katagori sedang. Yang membuat ombak di Pelabuhan Merak kencang, memamg terpantau anginya cukup kencang, kecepatan angin sendiri bisa mencapai 20-25 not,” ujarnya.
Terkait cuaca ektrem yang terjadi diperairan Banten, Tarjono juga menyebut setiap hari memberikan informasi terkait prakiraan cuaca pelayaran Merak-Bakauheni.
“Untuk keputusan terakhir (pelayaran) pada pengelola pelabuhan, dalam hal ini untuk penyebrangan Merak-Bakauheni adalah BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat,” jelasnya.
“Jadi BMKG, memberikan informasi yang memamg sudah peringatan dini seprti itu, dan memang keputusan terakhir ada di pengelolaan Pelabuhan. Apakah Kapal-kapal yang sedang sandar itu, bisa diberangkatkan atau menunggu kondusif,” imbuh Tarjono.
Lebih lanjut, Tarjono mengaku menyiapkan mobil posko cuaca di Pelabuhan Merak. Untuk hasil pantauan sore hingga malam ini, ombak di Pelabuhan Merak cukup tinggi.
Ia juga menyebut bongkar muat di Pelabuhan Merak masih berjalan meski sempat terhambat pada sore hari.
“Sempat tadi sore terhambat bongkar muat. barusan saya terima videonya, sudah mulai agak landai meskipun angin ya masih kuat,” pungkas Tarjono. (Red)