Beranda Peristiwa Gas Elpiji 3 Kg Langka di Kabupaten Serang, Warga Kesulitan Beraktivitas

Gas Elpiji 3 Kg Langka di Kabupaten Serang, Warga Kesulitan Beraktivitas

Warga memasak air menggunakan tungku buatan lantaran langkanya gas LPG. (Rasyid/bantennews)

KAB. SERANG – Kelangkaan gas elpiji 3 kg kembali dirasakan masyarakat di Kabupaten Serang. Kondisi ini menghambat berbagai aktivitas harian, terutama bagi warga yang bergantung pada gas untuk memasak dan berjualan.

Ade, seorang penjual gas elpiji di Kampung Ragas Tegal, Kecamatan Carenang, mengungkapkan, kelangkaan sudah terjadi sejak awal tahun dan semakin parah dalam beberapa minggu terakhir.

“Karena susah, saya membuat tungku agar dicontoh warga. Saya ambil serbuk kayu untuk bahan pembakaran biar gampang nyala dan awet,” ujarnya kepada BantenNews.co.id, Jumat (31/1/2025).

Meski harga gas masih stabil di angka Rp23 ribu per tabung, ketersediaannya semakin sulit. Ade juga menyinggung adanya aturan baru terkait distribusi elpiji 3 kg yang belum dipahaminya.

“Katanya kan ecer itu gabisa, apalagi ada aturan-aturan baru saya gak ngerti katanya mau diganti tapi mahal,” ucapnya.

Senada dengan Ade, kelangkaan ini juga dirasakan oleh Kamsiah, seorang pedagang gorengan di kawasan Carenang.

Ia mengaku kesulitan mendapatkan gas sejak pertengahan Januari, yang berdampak langsung pada usaha yang digelutinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Sulit, susah nyarinya di warung gak ada, langka aja semenjak pertengahan Januari,” ungkapnya.

Menurut Kamsiah, harga gas di pasaran masih normal, namun stoknya cepat habis begitu tersedia.

“Kalo ada harganya masih sama, saya biasa dapet di warung biasa tapi jarang, kemarin datang langsung habis,” ujarnya.

Kesulitan mendapatkan gas elpiji berdampak besar pada pendapatan para pedagang kecil yang mengandalkan gas sebagai bahan bakar utama.

“Sulit, mau masak susah apalagi buat jualan, pendapatan juga ngaruh, jadi kurang kan susah gasnya,” paparnya.

Ia juga sempat mendengar wacana pergantian gas elpiji 3 kg, tetapi belum mengetahui secara pasti kebijakan tersebut.

Baca Juga :  Residivis Kurir Sabu di Kabupaten Serang Divonis 9 Tahun Penjara

“Bukan kemarin pernah ada di dalem (desa) mau diganti tapi gak tau darimana,” ujarnya.

Sebagai warga dan pelaku usaha kecil, Kamsiah berharap ketersediaan gas kembali normal dengan harga yang tetap terjangkau.

“Harapannya sih pengen gas gampang didapetin dan dimurahin biar gampang, ada terus ga mahal, kalo naik atau diganti keberatan,” katanya.

Hingga saat ini, belum ada kepastian terkait penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kabupaten Serang. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini agar aktivitas mereka tidak terus terganggu.

Penulis: Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News