TANGERANG – Komunitas Taman Potret (Kotret) bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang menggelar Workshop Pertolongan Pertama dan donor darah di Museum Juang Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Minggu (13/9/2020).
Agenda tersebut dilakukan dalam rangka memperingati World First AIDS dan HUT PMI ke-75. Kegiatan tersebut juga di support Warteg Gratis area Tangerang.
Ketua Kotret Adrianto mengatakan, kegiatan ini berangkat dari keprihatinan kawan-kawan akan stok darah PMI Kota Tangerang yang semakin menipis.
“Awalnya ini hanya sekadar obrolan dengan Kabiro Humas PMI Ade Kurniawan, setelah itu kami realisasikan melalui kegiatan ini,” katanya saat memberi sambutan di hadapan para peserta.
Selain donor darah, kegiatan ini juga diisi dengan Workshop Pertolongan Pertama untuk memberi wawasan dasar kepada para pekerja media.
“Kami yang kesehariannya di lapangan memerlukan workshop ini, minimal agar bisa menjadi penyelamat saat terjadi kejadian yang tidak diinginkan di lapangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KSR Rizki Fauzi yang menyampaikan materi Diseminasi PMI menuturkan, kegiatan PMI Kota Tangerang bukan hanya sebatas donor darah saja.
“Banyak yang kami lakukan salah satunya diseminasi PMI, memberi pertolongan saat terjadi banjir di Poris Plawad, mengevakuasi korban kebakaran dan masih banyak lagi kegiatan lainnya,” tuturnya.
Setelah kegiatan ini, lanjut Rizki, ia berharap para peserta Workshop Pertolongan Pertama dapat menjadi relawan.
“Minimal kita bisa membantu mengambil tindakan ketika menemui kecelakaan di jalan. Atau paling tidak melakukan pertolongan pertama bagi yang membutuhkan disekitar kita,” ujarnya.
Diketahui, dari kegiatan Workshop Pertolongan Pertama dan Donor Darah tersebut berhasil mengumpulkan sebanyak 27 kantung darah. Puluhan kantung darah tersebut nantinya bakal membantu menambah stok darah PMI Kota Tangerang yang terus menipis di masa pandemi ini.
Sementara itu, PIC Warteg Gratis (WG) Tangerang Imelda Silvia Natasya mengatakan, Warteg Gratis saat ini sudah ada tiga cabang yakni di Greaik, Tangerang, dan Surabaya.
“Target kami permukiman pemulung, panti asuhan dan mahasiswa. Termasuk support kegiatan-kegiatan sosial seperti PMI dan Kotret seperti ini,” katanya.
Dalam sepekan, lanjut Natasya, ia menggelar 2 sampai 3 kali kegiatan. Saat pandemi Covid-19 ia juga sering kali membagikan sembako bagi warga yang membutuhkan.
“Relawan kami di Tangerang sekitar 7.00 orang, untuk se-Indonesia bisa mencapai 2.000 lebih. Jika ada yang ingin ikut berdonasi ke WG, bisa melalui kitabisa.com,” pungkasnya.
(Tra/Wan/Red)