CILEGON – PT PLN (Persero) menggandeng Korbinmas Baharkam Polri dalam rangka pelatihan pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) untuk peningkatan perekonomian nasional melalui pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan limbah abu sisa hasil pembakaran batu bara tersebut di Eco Park PLTU Suralaya, Kota Cilegon, Senin (6/6/2022).
“Di negara maju yang suplai batubaranya dari Indonesia sudah masif memanfaatkan FABA untuk circular economy yang mana pemerintah juga telah mengeluarkan aturan bahwa FABA tidak lagi masuk dalam kategori limbah B3 sehingga PLN dan Polri akan bekerja sama sehingga FABA dapat digunakan untuk paving block, beton, dan barang ekonomi lainnya,” ucap Executive Vice President K3 PT PLN (Persero), Komang Parmita.
Dijelaskan, pemanfaatan FABA tidak hanya ada di Suralaya, namun sudah masif dilaksanakan di 46 lokasi PLTU lainnya dan Suralaya dijadikan pusat pelatihan dengan harapan agar 46 lokasi PLTU lainnya dapat memanfaatkan FABA secara signifikan.
“Diharapkan kerja sama PLN dan Korbinmas Polri ini dapat menjadi sharing economy model bagi pihak-pihak lain yang ingin meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Komang.
Melalui FABA, akan menghasilkan inovasi produk yang lebih keras dan kokoh, ditambah FABA sendiri merupakan produk yang ramah lingkungan, tidak mengandung racun dan itu telah diuji dengan beberapa varian tanaman yang tumbuh subur.
Di tempat yang sama General Manager PT Indonesia Power Suralaya PGU, Rachmad Handoko mengatakan PLTU Suralaya membutuhkan ribuan ton batu bara untuk menghasilkan 3.400 MW listrik dimana dari hasil tersebut akan menghasilkan 5 prsennya adalah FABA. “Terkait FABA sudah kami latihkan awal di SPN, saat ini di-skill-up untuk level UMKM,” ucap Rachmad.
Membuka pelatihan, Kakorbinmas Polri Irjen Pol. Suwondo Nainggolan mengatakan Binmas fokus pada upaya preemtif, membangun daya penangkal orang untuk tidak berbuat jahat.
“Salah satu yang paling berpengaruh sebagai daya tangkal adalah ekonomi, sehingga substansial sekali bila ada pelatihan peningkatan keterampilan supaya menghasilkan produk dari FABA ini,” kata Kakorbinmas Polri.
Menurut Suwondo, Bhabinkamtibmas diharapakan dapat mendorong UMKM, kampung industri dan lanjutan rantai perekonomian (economy chain) termasuk dengan kapabilitas-kualitas-kontinuitas usaha FABA ini. “Bila kampung industri bisa berjalan di Suralaya misalnya, maka pasti masyarakat ikut menjaga Suralaya dari gangguan dan potensi konflik,” tambah Suwondo.
Suwondo berharap peserta pelatihan dapat menguasai materi yang dilatihkan sehingga dapat medorong UMKM dapat berproduksi.
“Kegiatan harus fokus kepada pelatihan yang diberikan oleh trainer dari PLN, pasca paham tentang pelatihan tersebut, maka para Bhabinkamtibmas dapat mendorong masyarakat setempat untuk manfaatkan FABA ini sebagai sumber kesejahteraan,” jelas Kakor Binmas Polri.
(dev/red)