CILEGON – Rencana pembangunan gedung pusat jantung oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon yang sudah dianggarkan pada tahun 2018 ini dipastikan gagal. Hal itu dipastikan setelah lelang proyek pembangunan gedung senilai Rp1,7 miliar itu batal, kendati sempat melalui pengulangan proses lelang hingga tiga kali di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Cilegon.
“Kita sudah panggil PPK-nya (Pejabat Pembuat Komitmen Proyek gedung jantung), kita beritahukan kenapa ini gagal lelang. Terus juga melihat waktu yang lebih panjang, takut ngga selesai makanya dibatalkan,” uggkap Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (BPBJP) Kota Cilegon, Syafrudin, Jumat (14/9/2018).
Dikatakan, pembatalan pelaksanaannya tahun ini, menjadikan proyek gedung jantung itu menjadi penyumbang Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) pada tahun 2018 ini. Kendati Pemkot pada tahun sebelumnya sudah berupaya maksimal untuk terus menekan besarnya Silpa.
“Kualifikasi penyedianya (peserta lelang) memang tidak memenuhi persyaratan. Kalau yang gagal lelang di kita itu banyak, tapi dilelangkan kembali. Sementara ini sudah tiga kali ulang gagal lelangnya, dan akhirnya tidak dilaksanakan,” imbuhnya.
Senada dikatakan PPK proyek Gedung Pusat Jantung RSUD Cilegon, Mariano Correia. Menurutnya, keterbatasan waktu yang tersisa memaksa pihaknya tidak akan mengajukan kembali lelang itu pada tahun ini.
“Termasuk di anggaran perubahan ini, tidak kita ajukan karena sudah tidak cukup waktu lagi. Karena berdasarkan DED (Detail Engineering Design) pekerjaan itu makan waktu empat bulanan, makanya ngga akan terkejar,” kata Kepala Bagian Umum RSUD Kota Cilegon ini. (dev/red)
