LEBAK – Foto Bupati Lebak, Moch Hasbi Asyidiki Jayabaya dan Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah diduga dijual belikan ke sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten dengan harga sebesar Rp300 ribu. Hal ini dikeluhkan oleh para kepala sekolah.
Salah seorang kepala sekolah yang namanya enggan disebutkan mengatakan, bahwa informasi mengenai penjualan foto tersebut disebarkan melalui grup WhatsApp Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan.
“Ini jelas memberatkan pihak sekolah. Apalagi infonya harus membeli sesuai ruang kelas yang berada di sekolah, jika ruang kelas ada 6 berarti harus membeli 6 set foto,” katanya.
Ia mengungkapkan, kalau dipaksakan untuk membeli foto sesuai dengan ruang kelas jelas pihaknya keberatan. Harga 1 set Rp300.000, sehingga ada 6 ruang kelas berarti harus mengeluarkan biaya sebesar Rp1.800.000.
“Ini sangat memberatkan, jika harus di-cover menggunakan dana BOS kayanya tidak bakal ter-cover,” ujarnya.
Sementara itu, King Naga salah seorang aktivis Lebak menyampaikan, terkait adanya isu foto Bupati dan Wakil Bupati Lebak yang dijual ke sekolah-sekolah oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Ini sangat memalukan dan sangat tidak bermoral, karena telah mencoreng nama baik Bupati Lebak. Kalau mau ya diarahkan semua kepala sekolah untuk mencetak foto dan memasangnya di setiap ruang kelas,” ucapnya King Naga saat dihubungi, Jumat (14/3/2025).
Ia menjelaskan, foto Bupati dan Wakil Bupati Lebak jangan dijadikan ajang mencari keuntungan bagi oknum-oknum. Apalagi harga per pasangnya itu dibanderol dengan harga Rp300.000, jelas ini sangat memberatkan pihak sekolah.
“Kalau memang ini sudah terjadi, jelas ini dikatagorikan sebagai pungli berstruktural atau pungli sistematis, dan itu harus ditindak tegas para oknum yang telah menjual foto Bupati dan Wakil Bupati. Apalagi ada intimidasi ke setiap sekolah untuk membelinya.
“Apalagi kalau pembelian foto tersebut dibeli menggunakan dana BOS, karena dana BOS tersebut digunakan untuk kepentingan sekolah jadi bukan untuk kepentingan beli foto Bupati dan Wakil Bupati apalagi ada paksaan,” katanya.
Terkait hal ini belum ada tanggapan dari pihak Pemkab Lebak.
Penulis: Sandi Sudrajat
Editor: Usman Temposo
