Beranda Bisnis Februari 2022, Ekspor Pertanian Banten Capai Rp168 Miliar

Februari 2022, Ekspor Pertanian Banten Capai Rp168 Miliar

Petugas Karantina pertanian Cilegon mengecek produk yang akan diekspor - Foto istimewa

CILEGON – Karantina Pertanian Cilegon melaporkan telah menerbitkan Phytosnitary Certificate pada periode 1 hingga 15 Februari 2021 sebanyak 13 ragam komoditas pertanian ekspor dnegan volume 19.325 ton dan 1.107 m3 dengan nilai Rp163 miliar.

Ragam ekspor tersebut diantarnya Kelor, Dedak Gandum, Kakao Bubuk, Daun Kering, turunan kelapa sawit, tepung gandum, kayu lapis, gluten jagung, maltodektrine, sirup fruktosa, tepung pati jagung, sarang semut. Sedangkan negara tujuan adalah diantaranya Republik Ceko, Amerika Serikat, Cina, Filipina, Papua Nugini, Mesir, Thailand, Vietnam, Malaysia, Ukraina, Singapura, Solomon dan Taiwan.

“Alhamdulillah diawal tahun, ekspor cukup banyak, baik dari ragam ekspor, volume maupun bertambah eksportir baru. Apalagi ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Banten yang kami sertifikasi merupakan produk turunan atau bahan setengah jadi yang telah dilakukan pengolahan. Jadi bukan barang utuh lagi,” ungkap Arum Kusnila Dewi, Kepala Karantina Pertanian Cilegon dalam keterangannya, Jumat (17/2/2022).

Selanjutnya Arum mengatakan bahwa ini merupakan buah hasil dari usaha bersama antara Karantina Pertanian Cilegon dengan instansi terkait dalam mendukung gratieks. Dukungan tersebut baik berupa pembinaan, pengawalan, bimbingan teknis maupun penderasan berita ekspor untuk menggiatakan para pelaku usaha dibidang ekspor.

Sementara itu, Agusman Jaya Subkoordinator Karantina Tumbuhan membacakan data peningkatan ekspor Pertanian Indonesia yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Berita Resmi Statistik yang disiarkan melalui streaming, Selasa, 15 Februari 2022.

“Peningkatan pada tahun 2022 yang dirilis oleh BPS. yakni sebesar 0,38 miliar US$ atau 11,54 persen yang dihitung berdasarkan data tahunan Years On Years (YonY). Dengan angka sebesar itu maka share ekspor pertanian Indonesia mencapai 1,97 persen dari total ekspor nonmigasnya yang mencapai 95,30 persen,” Agusman ketika membacakan rilis BPS.

Agusman berharap, ekspor Pertanian Indonesia khususnya di Provinsi Banten akan terus meningkat. Karantina sebagai fasilitator perdagangan intenasional akan terus mendukung dan membimbing komoditas pertanian hingga siap ekspor.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News