SERANG – Event Exciting Banten on Seba Baduy 2019 bakal bergulir 3-6 Mei. Namun rangkaian kegiatan ini sejatinya sudah dimulai sejak Senin (29/4/2019), di Kabupaten Lebak. Agenda utama event ini digelar 4 Mei. Atau saat masyarakat pedalaman Baduy turun gunung.
Di Lebak, ada beragam pameran dengan produk kreatif, talkshow, workshop, juga parade budaya hingga wisata religi. Untuk pameran menawarkan 30 stand dengan konten Baduy, Kopi, GenPI, kuliner, hingga beragam craft asal Lebak. Lokasinya di Setda dan DPRD Lebak.
“Seba Baduy selalu menjadi event yang dinanti. Apalagi, story dari Baduy sendiri sungguh sangat luar biasa. Mereka tetap menjalankan tradisi dan adat secara utuh. Tetap bertahan dengan adatnya di tengah derasnya modernisasi dunia,” ungkap Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuty, Senin (29/4/2019) lalu.
Perayaan Seba Baduy akan diikuti ribuan warga Baduy Luar dan Baduy Dalam. Warga Baduy Luar atau Baduy Pendamping akan mengenakan pakaian hitam dengan ikat kepala biru. Bagi warga Baduy Dalam atau Urang Jero memakai busana dan ikat kepala putih. Mereka akan berjalan kaki hingga ratusan kilometer.
Urang Jero saat ini tersebar di Kampung Cibio, Cikawartana, dan Cikeusik. Sebelum perayaan Seba, para masyarakat Baduy akan berjalan sejauh 3 kilometer. Rutenya dari Kampung Pariuk menuju Pendopo Pemkab Lebak.
“Long march masyarakat Baduy selalu jadi daya tarik. Sebab, rangkaian upacara adatnya sangat unik. Kami optimistis, eksotisya Seba Baduy akan menarik banyak wisatawan,” tegas Esthy dikutip dari merdeka.com.
Mobilitas warga Baduy menjadi daya tarik tersendiri. Sebab, beragam komoditas hasil bumi dari Baduy akan ikut diarak. Produk unggulan hasil bumi Baduy diantaranya, padi, gula aren, pisang, sayuran, dan palawija. Sebab, masyarakat Baduy sangat mengandalkan bercocok tanam secara tradisional.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Seba Baduy luar biasa.
“Seba Baduy adalah event terbaik. Event ini menjadi gambaran keseimbangan hidup antara manusia dan alam. Mereka tetap kuat mempertahankan tradisi para leluhur. Silakan berkunjung langsung ke Lebak dan Serang untuk menikmati kemeriahan Seba Baduy tersebut,” kata Rizki.
Menjalankan tradisi leluhur, rangkaian panjang dilakukan masyarakat Baduy. Sebelum Seba digulirkan, masyarakat Baduy menjalankan ritual Kawalu selama 3 bulan penuh. Selama proses Kawalu, seluruh kawasan Baduy akan tertutup bagi masyarakat umum. Ritual ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil bumi masyarakat Baduy.
“Seba Baduy sarat dengan muatan religi. Pusat dari semuanya tetap tertuju kepada Tuhan Yang Esa. Hal ini tentu menjadi inspirasi terbaik. Ada banyak pesan moral luar biasa di situ. Untuk itu, mari bergabung dengan masyarakat Baduy dalam perayaan Seba yang agung ini,” terang Rizki lagi.
Ritual Kawalu sendiri terbagi dalam 3 sesi. Nuansa religi pun semakin kental dalam ritual Kawalu ke-3. Saat itu, masyarakat Baduy melakukan puasa. Ritual berbukanya pun unik. Sebelum makan juga minum, proses berbuka diawali dengan memakan daun sirih dan gambir. Kewajiban puasa berlaku bagi warga Baduy dengan usia di atas 15 tahun.
“Masyarakat Baduy selalu menginspirasi. Perayaan Seba Baduy tentu jadi momentum terbaik, terutama bagi pariwisata Banten. Selalu ada pergerakan wisatawan yang masif menuju ke sana. Event ini memberi impact positif bagi perekonomian masyarakat secara umum,” papar Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung.
Dimulainya Exciting Banten on Seba Baduy 2019 mendapat apresiasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar optimistis, event ini akan memberikan input maksimal bagi industri pariwisata di sana.
“Seba Baduy selalu menarik perhatian publik. Kontennya unik dan menarik. Wisatawan akan mendapat banyak experience terbaik. Dengan pergerakan wisatawan besar di sana, value bagi industri pariwisata akan maksimal,” tutup Menpar. (Red)