CILEGON – Diminati sebagai bahan baku ban, karet lempengan asal Banten rutin ekspor ke 4 negara hingga tembus 1,6 ribu ton atau senilai Rp24,3 miliar.
Karet lempengan merupakan hasil produk pertanian yang berasal dari getah karet (lateks) yang telah diolah hingga siap menjadi bahan baku industri pembuatan ban.
Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi menyebutkan bahwa ekspor karet lempeng asal Banten dalam semester I (Januari – Juni 2021) telah diekspor sebanyak 19 kali. Dengan negara tujuan India, Tiongkok, Pakistan dan Sri Langka.
“India merupakan negara tertinggi tujuan ekspor karet lempengan asal Banten, ada 1,4 ribu ton atau senilai 21,6 miliar rupiah. Jumlah ini 84 % dari total keseluruhan ekspor karet,” terang Arum, Selasa (20/7/2021).
Secara teknis, Heppy Diati menerangkan bahwa kualitas dan mutu karet asal Banten memang terbukti berkualitas. Disamping itu juga eksportir juga rajin mengurus Phytosanitary Certificate (PC) sebagai persyaratan wajib ekspor ke India.
Dengan dilengkapi PC, Karantina menjamin produk ekspor bebas dari Organisme Penggangu Tumbuhan. Tak lupa pejabat karantina juga memastikan bahwa pallet kayu sesuai standar International Standards For Phytosanitary Measures (ISPM) 15, sehingga ekspor diterima oleh negara tujuan dan tidak mengalami penolakan.
(Man/Red)