CILEGON – Program janji kampanye Robinsar-Fajar Hadi Prabowo terancam tak terealisasi seluruhnya. Hal ini diakibatkan adanya efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat.
Selain itu juga Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon saat ini tengah mengalami disifit yang cukup besar.
Diketahui Robinsar-Fajar memiliki 17 program unggulan. Program ini nantinya bakal dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 sebagai acuan arah pembangunan Kota Cilegon.
Diketahui ke-17 Program Janji Kampanye Robinsar-Fajar tersebut yakni:
1. Pangan Murah dan Mudah bagi masyarakat. (Sembako Murah)
2. Modernisasi BLK berstandar Nasional untuk masyarakat dan kemitraan dengan industri dalam upaya pengentasan pengangguran.
3. Menciptakan 5.000 wirausaha baru melalui bantuan pinjaman modal Usaha Mikro dan UMKM.
4. Bantuan biaya pendidikan sepenuhnya pada strata sarjana bagi seluruh siswa yang kuliah di perguruan tinggi ternama untuk masyarakat berpendapatan rendah dan siswa berprestasi. (Biaya kuliah gratis)
5. Pembangunan Jalan Lingkar Utara, Pelabuhan Warnasari, Kawasan Industri Padat Karya, Pasar Induk dan Penataan Wajah Kota Cilegon di trase PCI-Simpang Tiga.
6. Penuntasan Kawasan Kumuh dan perbaikan rumah tidak layak huni.
7. Pembangunan Pusat kreativitas anak muda.
8. Pembangunan Cilegon Otomotif Center dan Stadion Mini di 4 Wilayah.
9. Kenaikan gaji pegawai honorer Pemkot Cilegon sebesar 37,5% selama 5 tahun (7,5% per tahun) & Memberikan fasilitas Medical Check Up Gratis untuk ASN.
10. BPJS Gratis untuk Warga Cilegon yang tidak mampu dan Klinik Berjalan 24 jam
11. Kenaikan Honor: Kader menjadi Rp600.000, Ketua RT/RW & Pengurus serta Guru Honorer 15% per tahun, Guru Madrasah Rp1.000.000, Pemandi Jenazah Rp500.000, Ketua Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rp700.000, Guru Ngaji Rp500.000 dengan tambahan pengembangan aplikasi guru ngaji.
12. Pemberian Honor Rp600.000 kepada Ketua DKM dan Rp300.000 untuk Marbot Masjid, Pemberian Honor Rp300.000 untuk Pekerja Sosial Masyarakat, serta Rp500.000 untuk Relawan Bencana.
13. Penghargaan Kepada Masyarakat melalui Program UMROH GRATIS.
14. Bantuan operasional Rp15 juta bagi Peguron dan Rp50 juta untuk Pondok Pesantren per tahun.
15. Pembangunan 8 Taman Tematik & Jogging Track.
16. Gerakan kebersihan lingkungan melalui “pasukan sapu bersih” per kelurahan.
17. Pembangunan dan pengembangan destinasi wisata gratis untuk masyarakat, pengembangan ekonomi kreatif serta penyelenggaraan festival seni-budaya Cilegon bertaraf internasional.
Anggota DPRD Kota Cilegon, Rahmatulloh mengatakan pihaknya belum menerima draf atau usulan penyusunan RPJMD Robinsar-Fajar.
“Sejauh ini saya yang di Bapemperda belum ada pemberitahuan dari pimpinan atau surat dinas dari pimpinan DPRD ke Bapermperda soal pengajuan pembahasan RPJMD. Memang kita lagi menunggu, bahkan saya sudah gatal pengen membaca draft materi dari Raperda RPJMD itu sendiri mau seperti apa yang direncanakan oleh Bappeda dan kepala daerah yang terpilih ini? Karena mau tidak mau ini ada kaitannya dengan Instruksi Presiden tahun 2025 soal efisiensi anggaran,” ujar Rahmatulloh, Rabu (26/2/2025).
Dia menuturkan bahwa secara otomatis apa yang sudah direncanakan pada janji kampanye Robinsar-Fajar bakal masuk ke dalam RPJMD 2025-2030.
“Janji kampanyenya kan ada 17 program, nah yang 17 item itu apa saja, kalau bicara volume atau kriteria seperti apa, bisa menyesuaikan kemampuan daerah kaitan dengan kebijakan pusat hari ini apa enggak? Saya yakin dengan janji kampanye yang disampaikan kemarin ada pengurangan soal besaran dan arah kebijakan yang lain. Kalau programnya mungkin ketujuh belasnya bisa masuk, tapi volumenya saja yang mungkin berkurang karena menyesuaikan dengan kebijakan efisiensi itu. Jadi yang skala prioritas saja yang volumenya lebih banyak karena kalau dipaksakan khawatir di ujung masa jabatan tidak tercapai,” paparnya.
Dia menyatakan bahwa 17 program janji kampanye Robinsar-Fajar cukup banyak menyedot anggaran Pemkot Cilegon. Sehingga perlu dipilah agar tak terlalu membebani anggaran.
“Misalnya soal honor-honor kan akan ada kenaikan tambahan. Boleh saja itu dilakukan, tetapi porsinya tidak sekaligus, harus bertahap, dibagi berapa termin gitu misalnya,” katanya.
Dia menyatakan saat ini pihaknya masih menunggu pengajuan draf RPJMD Robinsar-Fajar dari Pemkot Cilegon.
“Harus secepatnya supaya arah kebijakan pemerintah daerah yang baru ini supaya tersusun saja dan jelas. Kita juga dalam waktu dekat harus mengubah APBD perubahan,” katanya.
Terkait hal ini Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin enggan berkomentar banyak soal penyusunan RPJMD Robinsar-Fajar. Sebab saat ini Robinsar-Fajar masih mengikuti Retret yang digelar Presiden Prabowo Subianto.
Penulis: Maulana
Editor: Usman Temposo