SERANG – Negara Indonesia sebenarnya kaya akan ikan, namun ternyata Indonesia masih impor sejumlah hasil perikanan dari China. Padahal China juga mencuri hasil perikanan dari laut Indonesia. Salah satunya di perairan Natuna yang kemudian menimbulkan ketegangan dengan Indonesia.
Lantas apa penyebab Indonesia masih impor hasil perikanan dari China?
Pengamat Perikanan Suhana menilai Indonesia masih impor perikanan dari China yang sebenarnya bisa dihasilkan sendiri karena masalah ketegasan terhadap aturan.
“Pertama kan kebijakan impor kita harus lebih tegas lagi. Pertama kebijakan impor kita itu adalah kan ikan-ikan yang tidak diproduksi, yang bisa diproduksi oleh dalam negeri, oleh nelayan-nelayan kita itu harusnya memang tidak boleh diimpor karena itu akan bersaing dengan produk-produk dalam negeri,” kata dia saat dilansir detikcom, Minggu (12/1/2020).
Faktor kedua, impor dilakukan karena memang ada hasil perikanan yang tidak ditemukan di perairan Indonesia.
“Kecuali untuk ikan-ikan yang memang tidak diproduksi dalam negeri. Nah itu seperti ikan pacific mackerel kan memang kita nggak punya, ikan salmon kita nggak punya,” sebutnya.
Lalu ada pula hasil perikanan yang memang diimpor untuk kebutuhan bahan baku industri. Hasil jadinya akan diekspor kembali.
“Kalau industri kan dia nanti akan diekspor kembali. Untuk bahan baku industri ya kayak cakalang, kan kita masih impor tuh karena untuk bahan baku industri di mana nantinya jadi produk kaleng dan diekspor kembali, bukan yang langsung ke pasar domestik,” jelasnya.
Namun menurutnya sulit untuk mengidentifikasi perikanan yang diimpor dari China apakah ditangkapnya di perairan Indonesia.
“Nah kita kan kita nggak tahu apakah itu ikan dari Indonesia atau bukan. Ya kan karena Indonesia tidak terlalu ketat untuk mengetahui apakah ikan itu dari laut China Selatan atau bukan. Tapi ya salah satu potensi laut China Selatan itu adalah cumi gitu,” tambahnya.
(Red)