SERANG – Dugaan pencampuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ciceri, Kota Serang, menjadi perbincangan di masyarakat. Sejumlah warga dan pengendara ojek online mengeluhkan kendaraan mereka mengalami kerusakan hingga mati mesin setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
Beberapa pengendara melaporkan mesin kendaraannya yang tiba-tiba mati dan mengalami gangguan ringan setelah menggunakan Pertamax yang diduga telah tercampur dengan zat lain.
Diketahui, kasus ini semakin ramai diperbincangkan setelah salah seorang warga penjual bensin eceran menemukan bahwa warna bahan bakar jenis Pertamax tersebut tampak berbeda dari biasanya.
David, seorang warga sekaligus pedagang di sekitar SPBU, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bermula saat seorang penjual bensin eceran yang mendatangi SPBU seraya membawa botol berisi Pertamax hasil pembeliannya di SPBU tersebut.
“Sekitar empat hari lalu setelah Isya, warga seperti penjual eceran datang yang membawa botol untuk membandingkan warnanya. Seharusnya Pertamax berwarna biru, tetapi yang ini justru hitam pekat,” ujar David pada Kamis (27/3/2025).
Hal itu sontak menjadi perhatian warga dan pengendara lain yang melintas, sehingga menimbulkan keramaian serta menarik perhatian pihak kepolisian.
“Sekitar jam sepuluh atau sebelas malam, polisi datang dan tidak lama setelah rame-rame itu, pelayanan di SPBU langsung ditutup sekitar jam sembilan malam,” tambahnya.
David menduga bahwa pencampuran bahan bakar baru terungkap setelah para penjual eceran menuangkan Pertamax ke wadah terpisah dan membandingkan dengan BBM jenis Pertamax yang lainnya.
Lebih lanjut David menuturkan, sejumlah pihak dari Pertamina dikabarkan telah mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan. Hingga saat ini, SPBU tersebut masih dalam kondisi tidak beroperasi.
Senada dengan David, seorang pengendara ojek online, yang juga konsumen SPBU tersebut, Kurnia, mengaku bahwa motornya sempat mengalami kendala pada bagian mesin setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
“Teman-teman saya pada mogok setelah isi di sana, motornya tiba-tiba mati,” ungkapnya. Ia sendiri sempat mengalami hal serupa sebelum diketahui kini SPBU tersebut terpaksa ditutup sementara.
“Sebelum ditutup, saya sempat mengisi di sana. Waktu itu Pertalite habis, jadi saya terpaksa beli Pertamax, tapi motor saya jadi brebet. Saya tidak menyangka ada masalah seperti ini, karena SPBU itu sudah lama beroperasi,” katanya.
Para konsumen, kata dia, terutama pengendara ojek online, mengaku merasa dirugikan atas kejadian ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang.
“Sebagai ojol, kami sangat dirugikan. Jangan sampai kejadian seperti ini terjadi lagi, karena kami mencari nafkah,” tutup Kurnia.
Penulis: Rasyid
Editor: Usman Temposo