CILEGON – Kelompok masyarakat yang berasal dari sejumlah daerah yang terdampak banjir di Kota Cilegon beberapa waktu lalu mendesak DPRD untuk segera membuat tim khusus penanggulangan bencana banjir.
Demikian terungkap dalam rapat dengar pendapat antara Komisi II DPRD Cilegon bersama masyarakat Ciwandan dan Citangkil, kalangan industri dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Selasa (22/12/2020).
“Kita bukan mencari siapa yang salah dengan banjir di Ciwandan dan Citangkil, tapi untuk mencari solusi. Nah perusahaan-perusahaan (di sekitar lokasi banjir) ini sudah siap bekerja sama (menanggulangi persoalan banjir), tinggal membentuk tim khusus dan menentukan siapa yang mengomandoi. Jadi kami memohon dibuatkan tim ini,”
Ketua Program Kampung Iklim (Proklim), Heri Suherman, salah seorang perwakilan warga terdampak banjir.
Dalam rapat dengar pendapat yang berlangsung sekira 4 jam itu, seluruh pihak menyampaikan pendapatnya terkait penyebab banjir dan upaya penanganannya sebelum akhirnya menyepakati agar tim khusus tersebut diketuai oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Cilegon, Muhammad Ridwan.
“Tentu setelah ini kami akan segera berkoordinasi secara teknis dengan seluruh pihak. Pada prinsipnya kami sepakat dibuatkan tim, ini untuk penanganan cepat. Sementara untuk jangka panjang sudah kita siapkan seperti pembangunan tandon, LWS (Long Water Storage) termasuk yang sudah dituangkan di perda RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) kemarin (diparipurnakan),” katanya.
Sementara itu Anggota Komisi II DPRD Cilegon, Ibrohim Aswadi meminta tim yang bersifat ad hoc tersebut untuk segera bekerja cepat dan berkoordinasi dengan sembilan industri yang dilibatkan dalam rapat dengar pendapat tersebut, hingga kelompok masyarakat yang terdampak.
“Kami meminta action dari tim ini sudah dimulai tanggal 28 Desember nanti, sambil kita diskusikan bersama, apa saja yang akan dipersiapkan dan dilakukan oleh tim,” katanya.
Senada dikatakan Sanuddin, Anggota Komisi II lainnya yang meminta adanya komitmen industri untuk bersama-sama menanggulangi persoalan banjir tersebut.
“Kami meminta semua pihak, terutama dari kalangan industri untuk benar-benar serius menanggulangi persoalan banjir ini, terlebih berdasarkan informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) diprediksi hujan akan terjadi hingga Maret tahun depan,” ujarnya. (dev/red)