
TANGERANG – Dalam upaya meningkatkan kapasitas tenaga medis di lini pelayanan primer, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menggelar pelatihan penanganan syok bagi para dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) di puskesmas yang dilaksanakan di Gedung Kantor Dinkes Kota Tangerang, Kamis (17/4/2025).
Pelatihan ini diikuti puluhan dokter dari 39 puskesmas di Kota Tangerang yang ditujukan untuk memperkuat kemampuan klinis dokter dalam melakukan penanganan awal terhadap pasien yang mengalami syok.
Baik syok hipovolemik, kardiogenik, maupun septik yang merupakan kondisi gawat darurat dan berpotensi mengancam nyawa.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni mengatakan, kompetensi penanganan syok sangat penting dimiliki oleh dokter IGD di puskesmas. Mengingat puskesmas sering menjadi fasilitas kesehatan pertama yang didatangi pasien dalam kondisi kritis.
“Penanganan yang cepat dan tepat pada fase awal syok, sangat menentukan keselamatan pasien. Oleh karena itu, dokter di puskesmas harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk melakukan tindakan awal sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit,” jelas dr. Dini.
Ia pun menjelaskan, materi pelatihan mencakup teori patofisiologi syok, identifikasi dini tanda-tanda klinis, serta praktik penanganan awal berbasis skenario. Peserta juga mendapatkan pelatihan simulasi penggunaan alat-alat kegawatdaruratan, termasuk pemantauan tanda vital.
“Dinas Kesehatan Kota Tangerang berharap seluruh dokter IGD di puskesmas memiliki standar kompetensi yang merata dalam menangani kasus-kasus kegawatdaruratan, khususnya syok, guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kota Tangerang,” harapnya.
Tim Redaksi