KAB. TANGERANG – Menjelang Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengelola sampah khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan memanfaatkan kehadiran bank sampah yang menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).
Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Achmad Taufik mengatakan, jumlah konsumsi sampah di setiap tahun terus meningkat volumenya. Taufik mengungkapkan, produksi sampah di Kabupaten Tangerang mencapai 2,2 ton per harinya, bila tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi masalah serius dan cukup besar.
“Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, kami meminta kepada masyarakat untuk turut serta dengan memanfaatkan kehadiran bank sampah dan TPS3R, sehingga nantinya dapat mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS),” ujarnya pada Jumat (7/2/2023).
Ia menyapaikan, masyarakat dapat memilah sampah sebelum dibuang dan diangkut kendaraan UPT Kebersihan. Selain dapat mengurangi sampah, dengan hadirnya bank sampah ini juga dapat dijadikan sumber penghasilan masyarakat.
“Untuk sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga juga bisa diolah menjadi hal yang berguna. Sampah plastik dapat didaur ulang menjadi barang serbaguna dan juga kerajinan tangan, sampah organik juga bisa diubah menjadi pupuk dan maggot atau belatung untuk pakan ternak,” katanya.
Selain itu, kolaborasi dari semua pihak juga sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan sampah. Kata Taufik, pengelolaan sampah juga bisa mulai dilakukan dari tingkat paling bawah, seperti dari pengurus lingkungan, komunitas hingga masyarakat umum. “Pada intinya, kolaborasi sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Tangerang,” sambungnya.
Seperti kita ketahui bersama, Program Bank Sampah adalah suatu strategi penerapan 3R dalam pengelolaan sampah ditingkat masyarakat. Kehadiran Bank Sampah ini juga diharapkan dapat mengubah sudut pandang masyarakat bahwa sampah mengandung potensi ekonomi (economic opportunity) kerakyatan, yaitu adanya kesempatan kerja dan penghasilan tambahan dari tabungan di bank sampah.
“Pada HPSN nanti, kami akan mengadakan kegiatan gerakan kebersihan, ada 185.000 orang nanti yang akan terlibat dalam gerakan tersebut yang terdiri dari unsur Perangkat Daerah, pihak Kecamatan, Desa, dan masyarakat. Kami juga akan adakan launcing Bank Sampah Induk Gemilang (Gerakan Memilah Sampah Menjadi Uang). Semoga dengan gerakan tersebut dapat terwujud pembangunan lingkungan yang bersih dan hijau guna menciptakan masyarakat yang sehat,” kata Taufik.
(Ril/Red)