TANGSEL – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangerang Selatan (Tangsel) Taryono mengatakan, bahwa massa aksi yang mendatangi Puspemkot Tangsel pada Rabu (10/4/2019) hanya mencari sensasi saja.
Taryono menjelaskan, tuduhan massa aksi tersebut prihal ada pungutan liar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK l) di SMPN 1 Tangsel tidak berdasar dan hanya mengada-ngada, tanpa ada data dan fakta.
“Kamu lihat, ada yang aneh tidak pas mereka aksi, ketika polisi meminta perwakilan mereka untuk ketemu saya, mereka malah gak mau, padahal saya tunggu-tunggu loh untuk mengklarifikasi itu. Jadi mereka itu cari sensasi aja tujuannya untuk menjatuhkan saya,” jelas Taryono saat dihubungi BantenNews.co.id lewat telpon.
Baca Juga : Diduga Pungli UNBK SMP, Tangsel Institute Desak Copot Kepala Dindikbud
Taryono mengungkapkan bahwa, terkait selembaran yang dibawa massa itu yang di dalamnya mencat ada pungutan sebesar Rp50.000, itu dikatakannya hanya sebagai iuran untuk keperluan proses belajar mengajar.
“Gugus 05 itu kan organisasi internal SMP itu, jadi Iuran itu untuk keperluan organisasi itu bukan untuk UNBK. Jadi saya anggap memang ada oknum yang tidak suka sama saya dan ingin menjatuhkan saya,” tukasnya. (Tra/Ihy/Red)
