SERANG – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menanggapi santai terkait namanya dijual oleh oknum berinisial ES yang meminta proyek di Pemprov Banten. Ia mengaku, hal itu sudah menjadi konsekuensi jabatan.
“Nama saya laku. Itu resikonya (jabatan) gubernur, bupati dan walikota (namanya) dijual. Saya sudah biasa, 10 tahun jadi Walikota Tangerang, jangan harap saya gugup, (itu) sudah biasa,” ujar WH kepada wartawan usai paripurna di DPRD Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Selasa (16/3/2021).
Meski begitu, WH memastikan, bahwa dirinya tidak pernah berkomunikasi dengan oknum tersebut.
“Tapi yang jelas, saya ngga pernah (komunikasi), suer. Lagian ES (ini) kapan ke rumah saya atau telepon saya. Bisa ditanya itu. Biarin mau ditulis juga ngga masalah saya mah,” katanya.
Disinggung apakah dirinya mengetahui sosok oknum ES, WH, mengaku tak tahu. “Ngga tahu ES itu siapa, enak sekali (ES) mungkin,” guraunya.
Baca juga: Mengaku orang dekat Gubernur Banten, ES Monopoli Proyek di Pemprov Banten
Seperti diberitakan, berhembus kabar soal adanya oknum berinisial ES, yang berkeliaran di sejumlah OPD di Pemprov Banten dan kerap menjual nama Gubernur Banten Wahidin Halim, untuk mendapatkan proyek pekerjaan di lingkungan Pemprov Banten. Selain itu, ES diduga bisa menggunakan oknum aparat penegak hukum untuk mengintervensi Kelompok kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Banten.
Informasi tersebut kian santer di beberapa elemen masyarakat terutama di kalangan pengusaha dan OPD. Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Suhada juga mengaku menerima informasi tersebut.
“Pekan lalu, ada komponen masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa di Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten). Mereka mencium aroma persekongkolan dalam pengkondisian pemenang tender proyek-proyek yang ada di dinas tersebut,” kata Uday kepada wartawan, Senin (15/3/2021).
Menelisik lebih dalam, lanjut aktivis antikorupsi tersebut, dugaan upaya pengkondisian berbagai proyek yang bernilai besar nampaknya tidak di satu dua OPD saja, namun tersebar di beberapa OPD lainnya.
“Dari sumber-sumber yang teruji, terungkap sosok laki-laki muda berinisial ES,” tandasnya. (Mir/Red)