Beranda Bisnis Disperindag Pandeglang Prediksi Kenaikan Harga Bahan Pokok Tembus Hingga Ramadan

Disperindag Pandeglang Prediksi Kenaikan Harga Bahan Pokok Tembus Hingga Ramadan

Pedagang di Pasar Badak Pandeglang keluhkan tingginya sejumlah komoditas hingga mengganggu omset penjualan
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

PANDEGLANG – Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pandeglang memprediksi kenaikan harga bahan pokok akan terus terjadi hingga bulan ramadan. Hal tersebut lantaran belum adanya tanda-tanda penurunan harga komoditas di beberapa pasar.

Kabid Perdagangan pada Diskoperindag Pandeglang, Alan menjelaskan, hingga akhir tahun 2024 sejumlah komoditas pasar masih mengalami kenaikan harga, sedangkan bulan ramadan diperkirakan akan berlangsung pada Februari 2025 mendatang dan jika dihitung waktunya hanya tinggal 2 bulan lagi.

“Kenaikan harga bisa jadi di tahun depan siklusnya bisa nyambung karena mau berdekatan ke ramadan, karena siklus ramadan kalau ga salah Februari akhir mau masuk ramadan dan kondisi cuaca juga seperti ini sampai akhir tahun,” jelasnya, Sabtu (21/12/2024).

Selain jenis sayur, daging ayam dan telur ayam, kemungkinan besar harga beras pada tahun depan juga akan ikut naik. Sebab kata Alan, dampak banjir yang terjadi di Pandeglang menyebabkan puluhan hektar sawah terancam gagal tumbuh sehingga bisa berakibat pada turunnya jumlah pasokan beras.

“Kemarin kita juga sempat terendam banjir di 18 kecamatan yang rata-rata sentra penghasil beras jadi ada kemungkinan juga bisa gagal panen untuk komoditas padi, saat ini harga beras masih normal cuman analisa kami bisa saja harga beras mengikuti kenaikan karena akibat dari banjir, karena seharusnya siklus tanam itu pada ramadan sudah bisa panen tetapi posisinya habis semua lahan pertanian sama banjir,” terangnya.

Kata dia, meskipun pada tahun depan tidak terjadi kenaikan harga di bulan ramadan namun dapat dipastikan harga komoditas pasar akan tetapi mahal karena pasokan kebutuhan ke pasar berkurang.

“Kalau analisa kami karena berdekatan bisa saja sampai ramadan, kalaupun di Februari harga turun tapi karena kebutuhan meningkat ya hukum ekonomi ketika kebutuhan banyak dan suplai rendah otomatis harga naik jadi kemungkinan bisa berlanjut hingga ramadan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Gugatan Prabowo-Sandi ke MK Berdampak Positif Pada Ekonomi Nasional

Alan mengaku kesulitan mengendalikan harga di pasaran karena rentan waktu bulan ramadan dengan kondisi harga di akhir tahun tahun masih tinggi akan sangat berpengaruh. “Kalau untuk turun ke harga normal sepertinya agak repot karena harga awal masih naik,” ucapnya.

Penulis : Memed
Editor : Usman Temposo

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News