Beranda Pemerintahan Disnakertrans Akui Tak Sanggup Serap Pencaker di Kota Serang

Disnakertrans Akui Tak Sanggup Serap Pencaker di Kota Serang

Kadisnakertrans Kota Serang, Poppy Nopriadi

SERANG – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang menghadapi tantangan serap Pencari Kerja (Pencaker) di Kota Serang, terutama dalam rangka menangani pengangguran yang semakin meningkat.

Kepala Disnakertrans Kota Serang, Poppy Nopriadi mengungkapkan pihaknya tidak sanggup menampung semua pencaker lantaran data pengangguran di Kota Serang yang sangat tinggi.

“Kalau data pengangguran yang bisa dipegang untuk sampai saat ini, karena memang datanya dikeluarkan pada akhir tahun sampai akhir tahun jumlahnya 27.125, itu bulan Desember 2023,” ujarnya usai mengikuti rapat forum HRD se Kota Serang di salah satu Hotel di Kota Serang, Rabu (11/9/2024).

Ada sekitar 45 HRD yang tergabung dalam forum HRD se Kota Serang. Ia juga mengatakan data pencari kerja yang ada tidak mencakup semua orang yang tidak bekerja.

“Yang ada data di kita, data pencari kerja. Kalau pengangguran yang masuk kategori bukan pencari kerja saja, orang-orang yang tidak bekerja baik itu rentang umurnya 18 sampai 35 tahun,” tambahnya.

Poppy juga mengungkapkan kuota job fair yang diselenggarakan oleh Disnakertrans terbatas, akibatnya tidak membuahkan hasil yang optimal.

“Kalau data pencari kerja itu saya kurang paham, bisa dicek nanti ke bidang HI. Tapi sampai dengan per Agustus itu pencari kerja di Kota Serang tuh ada sekitar di 6.000 sampai 7.000-an lah,” ujarnya.

“Hasil job fair aja dari 450 orang pesertanya yang baru kemarin ada info penempatan kerja itu baru 65 orang. Sekarang trennya bukan malah ada loker yang ada PHK gitu,” imbuhnya.

Menurutnya kendala dalam penanganan pengangguran adalah keterbatasan lowongan pekerjaan dan kompetensi tenaga kerja.

“Ya yang nganggur banyak, lowongan pekerjaan sedikit. Makanya lahir muncul pengangguran, kalau penganggurannya sedikit lowongan kerja banyak ya yang ada surplus gitu,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja.

“Salah satu solusinya melakukan pelatihan, walaupun tadi itu dari sisi jumlah itu ya tidak memenuhi. Tapi lumayan lah, karena dananya yang diberikan memang segitu,” ujarnya.

Poppy juga mengaku minimnya anggaran yang dikelola Disnakertrans turut menjadi kendala pihaknya dalam upayanya menekan laju angka pengangguran.

“Saya enggak bisa nyebutkan persisnya tapi Disnaker itu anggarannya paling buncit di banding OPD lain,” ujarnya.

(Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News