CILEGON – Upaya untuk mendongkrak pendapatan korporasi secara signifikan menjadi upaya teratas jajaran Direksi PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) dalam rencana kerjanya ke depan dari empat hal strategi yang sebelumnya telah dibahas dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) belum lama ini.
“Meningkatkan pendapatan ini adalah hal yang paling utama dan mendesak. Setelah kita bedah, tentunya itu dari bisnis utama kita, jasa pandu dan tunda. Kita melihat dari utilisasi lima kapal yang dimiliki, ternyata itu bisa dinaikkan lagi dengan menambah kapal tunda. Upaya itu dilakukan karena ternyata selama ini ada 30 TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri) di daerah utara, Bojonegara, ini market yang belum disentuh PCM,” ungkap Direktur Utama PT PCM Muhammad Willy dalam keterangan persnya, Rabu (29/12/2021).
Selain membidik peluang pasar di 30 TUKS tersebut, lanjut Willy, upaya lain pihaknya dalam memajukan BUMD itu yakni melalui langkah efisiensi dan efektif biaya yang dikeluarkan PT PCM.
“Konsumsi BBM untuk kapal akan kita efisiensi sebesar 15 persen dan kita sudah mendapatkan diskon 25 persen dari vendor. Kita juga sudah mengundang vendor yang menyewakan kapal kita dan mendapatkan diskon, meskipun itu tidak signifikan. Bahkan kita juga berencana akan menjadi trader, menyuplai BBM untuk kapal yang membutuhkan, karena peluang bisnis itu juga diatur dalam BUP (Badan Usaha Pelabuhan) kita,” katanya seraya diamini Direktur Operasional PT PCM, Eko Didik Harnoko.
Masih menurut Willy, pihaknya juga akan mengimprovisasi tata kelola perusahaan mulai dari Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan selama ini.
“Kita mau semua diintegrasikan ke dalam satu sistem, seperti pelayanan. Konsumen kita ke depan cukup menggunakan jasa PCM dari handphone, jadi pelayanan pandu tunda akan lebih mudah. Tidak lagi manual, karena semua akan berbasis sistem IT,” jelasnya.
Terkait dengan rencana realisasi pembangunan Pelabuhan Warnasari, lanjut Willy, hal itu juga menjadi bagian prioritas jajarannya mengingat program yang juga dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) itu telah menjadi harapan masyarakat Kota Cilegon sejak lama.
“Memang rencana ini perlu waktu, karena ini cita-cita masa lalu. Makanya kita juga sudah ketemu dengan ahli konstruksi, mereka bilang itu potensial. Namun perlu usaha keras, baik dari tim dan semua pihak. Kita tidak mau menatap ke belakang, kita ingin PCM memiliki value karena kami percaya dengan confident tim kita, PCM mampu menjadi perusahaan yang profesional dan berintegritas,” tandasnya.
(dev/red)
