Beranda Kesehatan Dinkes Kabupaten Serang Sebut Tumor di Tangan Siswi SD Bukan Disebabkan Vaksinasi

Dinkes Kabupaten Serang Sebut Tumor di Tangan Siswi SD Bukan Disebabkan Vaksinasi

Petugas Puskesmas Padarincang menyambangi kediaman Siska Alpiah. (Rasyid/bantennews)

KAB. SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang menegaskan bahwa tumor yang dialami oleh seorang siswi SD asal Desa Kadugempong, Kecamatan Padarincang, tidak terkait dengan vaksinasi.

Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Rahmat Fitriadi menjelaskan, bahwa lokasi suntikan vaksin berada di lengan kiri. Sementara, tumor ditemukan di lengan kanan.

Hal ini, kata dia, membuat dugaan keterkaitan dengan vaksinasi menjadi tidak relevan.

“Kami sudah melakukan investigasi, imunisasi biasanya diberikan di lengan kiri, sedangkan tumor yang dialami berada di lengan kanan. Sangat sulit menghubungkan hal tersebut dengan vaksinasi. Berdasarkan informasi dari rumah sakit, kondisi itu dinyatakan sebagai kanker, bukan akibat vaksinasi,” jelas dr. Rahmat Fitriadi, Rabu (22/1/2025).

Ia juga menambahkan, berdasarkan kronologi dan informasi yang diterima, tidak ditemukan hubungan antara vaksinasi dengan penyakit yang diderita oleh pasien.

“Jika dilihat dari kronologinya, tidak ada indikasi bahwa vaksinasi memicu penyakit tersebut. Sesuai dengan informasi dari pemeriksaan, tumor itu adalah kanker,” ujarnya.

Lebih lanjut, dr. Rahmat menegaskan bahwa tidak ada laporan mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) terkait pasien ini.

“Pasien juga sudah pernah menjalani pengobatan di beberapa rumah sakit, dan hingga saat ini, tidak ada laporan terkait KIPI yang berhubungan dengan kondisinya,” ungkapnya.

 

Ia menjelaskan, Dinkes Kabupaten Serang telah melakukan langkah-langkah untuk memastikan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.

“Dinas Kesehatan bersama puskesmas telah melakukan kunjungan ke rumah pasien untuk memantau kondisi dan memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya akan memastikan pasien terdaftar dalam jaminan kesehatan BPJS dan mendapat pelayanan maksimal.

“Kami juga berupaya merujuk pasien ke RSCM atau RS Dharmais, yang memiliki fasilitas pelayanan kanker yang lengkap,” katanya.

Baca Juga :  Pastikan Kualitas Makanan Aman, Dinkes Kota Tangerang Uji Sampling Pangan Olahan Porporv VI Banten 2022

Lebih lanjut Rahmat mengungkapkan, pihaknya melalui puskesmas setempat telah menyambangi kediaman Siska untuk memantau kondisi pasien. Namun, keluarga memutuskan pulang dari RSCM dan melanjutkan pengobatan di rumah.

“Keluarga pulang dari RSCM karena menolak untuk diamputasi. Saran dokter untuk dilakukan kemoterapi 3x, baru 1x kemo tetapi keluarga menolak, karena rambut anak rontok, kondisi tangan tambah bengkak,” ujar Rahmat.

Saat ini, keluarga Siska menjalani pengobatan alternatif di rumah meskipun BPJS Kesehatan mereka aktif dan terdaftar di fasilitas kesehatan di daerah Bekasi.

“Sekarang keluarga sedang pengobatan alternatif di rumah, BPJS aktif, faskes daerah Bekasi,” tuturnya.

Dinkes Kabupaten Serang juga tengah berusaha mencari bantuan sosial dari Baznas atau pihak lainnya untuk membantu meringankan beban keluarga pasien.

“Kami mengupayakan bantuan sosial agar dapat membantu keluarga pasien dalam menghadapi beban pengobatan ini,” tutup Rahmat.

Penulis : Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News