SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mendorong masyarakat kategori lanjut usia (lansia) untuk mandiri dan produktif serta tak membebani keluarga. Hal itu terungkap dalam kegiatan cek kesehatan massal lansia se-Kota Serang di GOR Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Kamis (22/6/2023).
Kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian Hari Lansia tingkat Provinsi Banten tahun 2023.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Usia Produktif dan Lanjut Usia (UPL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kartini Rustandi, Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanudin, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, Toyalis dan Ketua Umum Kebugaran Lansia Pralansia Indonesia (KLPI) Nenden Muchtar.
Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, dalam memperingati Hari Lansia tingkat Provinsi Banten, pihaknya bekerjasama dengan KLPI mengadakan kegiatan cek kesehatan lansia. Kegiatan tersebut sejalan dengan tagline Presiden Joko Widodo yaitu peningkatklan sumberdaya manusia (SDM) jadi momen penting menunju Indonesia maju.
“Tak lepas dari itu, di mana para lansia diharapkan menjadi lansia yang produktif, lansia yang mempu secara mandiri dan tidak membebankan keluarga,” kata Ati.
Ati menjelaskan, kegiatan cek kesehatan lansia juga terkait dengan peningkatan derajat kesehatan yang diimbangi dengan angka harapan hidup.
“Saat ini angka harapan hidup di Banten mencapai 71,3 persen. Sehingga harapan hidup masyarakat di Banten semua di atas 71 tahun. Itu bonus (usia) untuk kita,” jelasnya.
Untuk itu, Ati berharap, para lansia dapat mampu secara mandiri menjaga kesehatan dengan screning dan deteksi dini. Dirinya juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang difasilitasi Kemenkes.
“Di Hari Lansia ini kita memberikan apresiasi Kemenkes yang telah memfasilitasi KLPI dan kita (Dinkes, red) dalam memprakarsai cek kesehatan massa bagi lansia. Apalagi tema Hati Lansia 2023 adalah Lansia Hebat, Bersahabat dan Lansia Smart,” ucapnya.
Menurut Ati, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, kabupaten/kota dan pusat terus berupaya mengoptimalkan peran dalam melayani para lansia.
“Peran pemerintaj dalam hal ini care giver formal dan non formal harus ditingkatkan dan berkolaborasi. Sehingga apa yang jadi harapan pusat dan daerah dapat terwujud dan para lansia bisa mandiri dan tetap produktif tanpa membebani keluarga,” ujarnya.
Sementara, dalam sambutannya, Direktur UPL Kemenkes, Kartini Rustandi mengatakan, Indonesia memasuki kondisi aging population atau penduduk yang menua. Di mana, lebih dari 10 persen penduduk Indonesia saat ini merupakan lansia.
“Jumlah lansia (di 2023) di Indonesia mencapai 28,9 juta, jumlah itu mengalami kenaikan dari daftar saat Pandemi Covid-19 yaitu sebanyak 27,7 juta jiwa. Tidak lama lagi saat Indonesia masuk usia 100 tahun pada 1l2045 jumlah lansia akan terus bertambah, dan kalau bisa jaga kesehatan jumlahnya bisa mencapai 55 juta jiwa,” kata Kartini.
Dijelaskan Kartini, lansia menjadi kategori masyarakat yang akan mengalami peningkatan seiring dengan beryambahnya usia.
“Kita berharap diberi umur panjang, namun apakah kita salam keadaan sehar atau kurang sehat?,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut Kartini, saluruh lansia di Banten harus menjaga asupan gizi yang seimbang, berolahraga, dan melakukan cek kesehatan minimal satu kali dalam setahun.
“Saran kami bagaiman sehari-hati lansia melakukan penyiapan makanan yang memiliki gizi seimbang, ada protein heqani, tempe, tahu dan kacang-kacangan. Jangan lupa sayuran dan buah-buahan yang cukup agar tubuh tetap segar,” jelasnya.
“Lansia juga harus memiliki waktu istirahat yang cukup dan melakukan olahraga. Jangan lupa cek kesehatan satu kali dalam setahun, jangan lupa juga berbahagia sehingga tubuh kita mengeluatkan hormon dan sel-sel yang rusak diganti kembali,” sambungnya.
Terpisah, Ketum KLPI Pusat, Nenden Muchtar memberikan apresiasi atas terselesnggaranya kegiatan tersebut.
“Kami mengepresiasi kepada Dinkes Provinsi Banten dan Kota Serang atas terselenggaranya acara tersebut. Kami berharap acara ini bukan hanya di Kota Serang tapi seluruj (daerah) di Banten,” tandasnya. (Adv)