SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten meralat hasil tes bayi di baeah lima tahun (balita) yang sebelumnya meninggal diduga mengalami penyakit ginjal akut seperti yang diberitakan sebelumnya.
Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pihaknya telah memastikan balita yang meninggal di Kota Cilegon bukan disebabkan oleh penyakit ginjal akut. Akan tetapi meninggal akibat penyakit demam berdarah.
“Jadi setelah didiagnosa ulang, screening ulang ternyata (bukan ginjal akut). Tapi demam berdarah. Makanya, Cilegon kita keluarkan dari data,” kata Ati, Kamis (27/10/2022).
Dengan kata lain, lanjut Ati, kasus ginjal akut hanya ditemukan di tiga wilayah yaitu di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengaku, penanganan penyakit ginjal akut dilakukan secara struktur.
“Baik pusat, BPOM, dan daerah kita sama-sama menangani dan itu sudah dilakukan,” ujar Muktabar.
Muktabar juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Banten untuk tetap menerapkan pola hidup sehat.
“Makan makanan yang bergizi, keaehatan lingkungan dijaga juga. Dan kalau sakit berobatlah ke klinik ataupun fasilitas kesehatan. Karena di sana ada dokter yang akan melayani,” ucapnya.(Mir/Red)