CILEGON – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Al-Khairiyah (Gema), Himpunan Pemuda Al-Khairiyah, dan Garda Al-Khairiyah menggelar aksi demonstrasi di kawasan PT Lotte Chemical Indonesia (LCI), Rabu (7/2/2024).
Aksi demonstrasi yang digelar oleh organisasi Badan Otonom (Banom) Al-Khairiyah tersebut mendapat pengamanan dari petugas kepolisian.
Ketua DPD Gema Al-Khairiyah, Supardi mengatakan aksi demonstrasi itu digelar sebagai respon atas terjadinya banjir di Kecamatan Grogol yang disebabkan adanya proyek pembangunan di kawasan PT LCI yang dinilai merusak lingkungan.
“Aksi ini menyikapi banjir kemarin itu yang disebabkan salah satunya karena proyek Lotte itu yang kita nilai merusak lingkungan,” katanya.
Supardi mengungkapkan, banjir yang terjadi di kawasan PT LCI itu juga merugikan masyarakat sekitar, bahkan merenggut nyawa seorang pekerja.
“Ini jelas merugikan masyarakat, bahkan akibat banjir itu satu orang karyawan di kawasan Lotte meninggal dunia. Ini ironis sekali,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Supardi bersama organisasi yang tergabung dalam Badan Otonom Al-Khairiyah itu menuntut agar PT LCI menghentikan aktivitas pembangunan tersebut.
“Hentikan pembangunan proyek karena mengakibatkan banjir dan potensi bencana hingga telah mengakibatkan korban jiwa,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menuntut agar PT LCI bertanggung jawab terhadap pemulihan kehidupan dan ekonomi masyarakat yang terdampak banjir.
Sementara tuntutan lainnya yaitu, PT LCI agar menghentikan reklamasi lokasi PT PCM dengan pasir dan limbah pengerukan karena diduga penyimpangan perizinan dan mengembalikan posisi pembuangan air ke laut seperti semula sebagaimana mestinya.
Terpisah, General Manager PT LCI Rudi Nurcahyo saat dikonfirmasi melalui telepon mengaku tidak mengetahui secara persis terkait demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut.
“Saya tadi lagi di Pemkot sama DPRD. Memang saya mendengar ada demo itu, tapi mohon maaf saya tidak ada di lokasi, jadi belum bisa, nanti salah lagi,” ujarnya. (Mg-STT/Red)