Beranda Peristiwa Dikepung Banjir Warga Sukaresmi Sediakan Jasa Tandu Kendaraan Roda Dua

Dikepung Banjir Warga Sukaresmi Sediakan Jasa Tandu Kendaraan Roda Dua

Jasa tandu kendaraan di lokasi banjir. (Memed/bantennews)

PANDEGLANG – Banjir yang masih terjadi di beberapa desa di Kecamatan Sukaresmi membuat aktivitas sejumlah warga terganggu. Bahkan beberapa ruas jalan terendam banjir hingga kendaraan roda dua terpaksa ditandu menggunakan gerobak agar bisa melintas.

Ketua Kampung Siaga Kecamatan Sukaresmi, Yoki mengatakan, banjir di Kecamatan Sukaresmi masih merendam 3 desa diantaranya Desa Perdana, Desa Pasirkadu dan Desa Kubangkampil. Selain merendam perkampungan, banjir juga merendam jalan penghubung Panimbang-Munjul kilometer 8 tepatnya di Kampung Kubu, Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang.

“Di Kecamatan Sukaresmi yang terkena banjir Desa Perdana, Desa Pasirkadu dan Desa Kubangkampil. Di wilayah Desa Perdana Kecamatan Sukaresmi, ada beberapa pemukiman yang terendam diantaranya Kampung Sukadana, Kalangsari, Rancaluluk, Babakan Kaweni, dan Kampung Kubu,” kata Yoki, Senin (20/1/2025).

Kata Yoki, warga yang harus beraktivitas menggunakan kendaraan harus ditandu atau diangkut menggunakan gerobak untuk melintas di beberapa jalan yang terendam. Hal itu dilakukan agar kendaraan mereka tidak mogok akibat terendam air.

“Udah mulai ditandu pakai gerobak di wilayah Perdana. Kendaraan roda dua dipanggul oleh 3 orang dengan cara ban depan atau ban belakang diikat lalu diangkat oleh 3 orang, tapi ada juga warga yang menggunakan gerobak jadi motor diangkut pakai gerobak dan didorong oleh warga,” jelasnya.

Ia melanjutkan, untuk ketinggian air saat ini mencapai 60-80 sentimeter atau setinggi paha orang dewasa. Aktivitas warga menandu kendaraan sudah berlangsung selama 2 hari terakhir.

“Ketinggian Air mencapai sepaha orang dewasa atau mencapai 60-80 cm di Jalan Provinsi Panimbang-Munjul. Sudah berlangsung 2-3 hari kendaraan diangkut pakai gerobak, soalnya kalau tidak diangkut pakai gerobak atau dipanggul motor bisa mogok di tengah jalan,” ungkapnya.

Untuk menggunakan jasa angkut kendaraan roda dua ini, pemilik kendaraan harus merogoh kocek antara Rp20 ribu hingga Rp30 ribu untuk 1 kali melintas. Dalam 1 hari, tim jasa angkut ini bisa mengangkut sepeda motor sebanyak 20-30 kendaraan.

Baca Juga :   BBWSC3 Lakukan Susur dan Bersih-bersih Sungai Ciujung Lebak

“Biayanya dari Rp20-Rp30 ribu untuk 1 unit kendaraan yang diangkut, soalnya kalau pakai gerobak mereka harus ada uang sewanya terus kalau dipanggul ya mereka bagi 3 orang dan sisanya untuk ngopi bareng. Dalam sehari mereka bisa mengangkut 20-30 kendaraan tergantung banyaknya warga yang ingin melintas di jalan tersebut,” terangnya.

Untuk menghindari terjadi perselisihan antara tim pengangkut ada aturan yang harus dipatuhi oleh mereka seperti tim angkut hanya boleh membawa kendaraan dari 1 jalur dan tidak boleh membawa kendaraan ketika mereka kembali pulang.

“Kalau tim jasa angkut cukup banyak soalnya ada rute, pertama tim angkut dari Angsana menuju Panimbang dan sebaliknya. Tetapi mereka hanya bisa mengangkut 1 jalur saja, contoh tim angkut dari Angsana hanya bisa mengangkut dari Angsana ke Panimbang tetapi tidak boleh mengangkut dari Panimbang ke Angsana,” tutupnya.

Penulis : Memed
Editor : TB Ahmad Fauzi

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News