PANDEGLANG – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten, Brigjen Pol Rohmad Nursahid mengharapkan adanya kantor BNN di Kabupaten Pandeglang. Hal tersebut lantaran tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Pandeglang, Rabu (2/8/2023).
Menurut Rohmad, sebagai wilayah yang berada di bawah naungan BNN Provinsi Banten sudah sepatutnya ada Kantor BNN yang berdiri di Kabupaten Pandeglang untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba di Pandeglang.
Namun dirinya mengakui bahwa keinginan tersebut bukan sesuatu yang mudah untuk diwujudkan mengingat kondisi keuangan negara yang masih belum stabil. Oleh sebab itu, sebagai langkah awal, pihaknya akan bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pandeglang untuk menjalankan sementara rencana ini.
“Di Pandeglang ini belum ada BNN kabupaten makanya ini adalah sebagai bagian dari zona tanggungjawab kami sebagai BNN Provinsi Banten, nanti Kesbangpol yang akan dikedepankan sebagai leading sektornya. Kedepannya (ada BNN Kabupaten Pandeglang) tapi ini masih lama karena kemampuan negara, kalau bisa memang harus ada,” katanya.
Alasan kenapa dirinya ingin ada Kantor BNN di Pandeglang salah satunya berdasarkan hasil sosialisasi yang ia lakukan di Pandeglang. Dalam sosialisasi yang dilakukan di salah satu sekolah ditemukan fakta bahwa penyalahgunaan narkoba sudah masuk di kalangan pelajar.
“Sebelum kesini kami sempat ke Polres Pandeglang dan ternyata ada pegawai TKK itu menggunakan makanya kami keputusannya untuk direhab. Karena anak-anak sekolah seminggu yang lalu kami sosialisasi ternyata sudah mengunakan obat-obatan itu. Jenisnya paling banyak digunakan sabu,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengaku sangat mendukung dengan rencana Kepala BNN Provinsi Banten lantaran kasus penyalahgunaan narkoba di Pandeglang sudah cukup mengkhawatirkan.
Selain rencana membangun kantor di Pandeglang, pihaknya juga menginginkan adanya kerjasama pemberantasan narkoba di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pandeglang.
“Tentunya kami juga ke depan bagaimana mengharmoniskan dengan BNN supaya yang paling utama di tataran birokrasi, mungkin ada tes urin atau seperti apa sifatnya untuk mencegah hal ini. Kan kita tahu bahwa di Pandeglang sangat luar biasa kaitan narkoba ini. Kalau saya setuju tapi beliau menjelaskan juga butuh waktu yang lama, tidak sebentar. Ini sangat positif bagi saya,” tambahnya.
(Med/Red)