
SERANG – Sebagian sidang di Pengadilan Negeri (PN) Serang digelar secara daring. Hal ini diduga dampak dari efisiensi anggaran di Kejaksaan Agung RI.
Humas PN Serang, Mochamad Ichwanudin membenarkan hal tersebut. Persidangan daring itu kata Ichwan merupakan permohonan dari beberapa Kejari di Banten.
Meski begitu, ia menegaskan, tidak semua tahapan sidang yang digelar secara online. “Untuk sidang online (hanya) pada tahapan seperti pembacaan dakwaan, pembacaan tuntutan dan pembacaan putusan,” kata Ichwanudin saat dihubungi BantenNews.co.id via pesan whatsapp, Rabu (26/2/2025).
Mengenai alasan kenapa sidang digelar secara online, Ichwan tidak menjawabnya dan hanya menyuruh untuk menanyakannya ke pihak kejaksaan.
“Adapun tahapan pembuktian seperti pemeriksaan saksi-saksi dan pemeriksaan terdakwa dapat dilakukan sidang offline seperti biasa. Info lebih lanjut dapat ke pihak kejaksaan,” katanya.
Dari informasi yang dihimpun, hanya sidang perkara pidana umum saja yang digelar secara daring. Sedangkan perkara pidana khusus tindak pidana korupsi tetap dilakukan secara luring atau offline.
Dihubungi terpisah, Kasi Intel Kejari Serang, M Ichsan mengatakan, sidang daring dilakukan bukan karena efisiensi anggaran saja.
“Kalau pun direncanakan sidang online itu bukan karna efisiensi semata tapi dalam rangka sidang cepat dan biaya ringan sesuai dengan asas peradilan cepat, yang pasti efisiensi tidak akan mengganggu pelayanan terhadap masyarakat dan pencari keadilan,” kata Ichsan saat dihubungi.
Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Serang, Chika Panji Ardiansyah mengatakan sidang secara daring itu sudah digelar sejak kemarin, Selasa (25/2/2025).
Kata dia, pihak rutan hanya menyediakan tempat khusus bagi para terdakwa untuk menjalani persidangan.
“Untuk sidang online ini hal yang kita siap kan adalah terkait tempat dan pengaturan terhadap (terdakwa) yang dikeluarkan, jadi saat sidang online kami siapkan tempatnya di dekat ruang pelayanan tahanan,” kata Panji saat ditemui di rutan.
Agar tidak menumpuk menunggu giliran antrian sidang, Panji mengatakan pihak rutan sudah membuat sistem agar tidak menumpuk, terdakwa yang dikeluarkan untuk sidang dibuat per kloter yang isinya lima orang.
“Untuk teknis di kami tidak ada bedanya (seperti sidang saat pandemi Covid-19), ini lebih mendukung dari temen-temen Aparat Penegak Hukum (APH) terkait adanya efisiensi anggaran jadi kami dukung teman-teman dari pengadilan maupun kejaksaan apa yang bisa kita akomodasi,” ujarnya.
Panji mengatakan tidak mengetahui sampai kapan sistem sidang online ini akan digelar. Pihaknya hanya menunggu arahan dari pihak kejaksaan. Untuk teknis sidang seperti penyediaan aplikasi zoom dan peralatan lainnya kata Panji, itu dilakukan oleh pihak Kejari.
“Kami sudah komunikasi dengan pihak kejaksaan, bahwa kami hanya bisa menyediakan tempat. Terkait dengan device dan lainnya itu temen-temen kejaksaan. Mereka membawa laptop dan device lainnya,” tuturnya.
Penulis: Audindra Kusuma
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd