SERANG – Oknum Kepala Desa (Kades) yang juga merupakan Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Lebak, Rusyadianto diperiksa oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lebak.
Rusyadianto diperiksa lantaran diduga melalukan pelanggaran ketidaknetralan aparatur desa yang mengkampanyekan pasangan calon (paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Natakusumah.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten Lebak, Dwi Agus Setiawan membenarkan jika pihaknya telah melakukan pemeriksaan oknum Kades tersebut sejak, Jumat (4/10/2024) malam.
“Kami lakukan pemeriksaan, bekerja sesuai aturan. Kami proses klarifikasi untuk jadi bahan proses penanganan di Bawaslu,” kata Dwi saat dihubungi, Minggu (6/10/2024).
Sekadar diketahui sebelumnya, beredar luas rekaman suara yang diduga Rusyadianto. Dia mengajak para Kades di Kabupaten Lebak mendukung Andra-Dimyati. Atas dugaan itu, Presidium Advokat Peduli Banten (PAPB), Saepudin melaporkan Rusyadianto ke Bawaslu Banten.
Menurut Dwi, kasus tersebut dilimpahkan Bawaslu Banten ke Bawaslu Kabupaten Lebak. “Delivery dari Bawaslu Banten. Selanjutkan akan kami bahas di Sentra Gakkumdu yang di dalamnya ada unsur Bawaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan,” ujarnya.
Ia menyatakan, belum ada pemeriksaan pihak lain. “Kalau pun ada bukti tambahan, kita harus klarifikasi di Senin,” ujarnya.
Ia menegaskan, jika terbukti tidak netral dan mengkampanyekan Andra-Dimyati, Rusyadianto terancam pidana minimal 1 bulan dan maksimal 6 bulan penjara. Kemudian ada juga ancaman denda sesuai aturan pemilu.
“Kalau dari Bawaslu, prinsipnya mencegah pihak yang dilarang untuk melakukan kampanye. Jika melakukan, kami akan menangani dan menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” tegasnya.
Sementara itu saat konferensi pers, Rusyadianto enggan banyak berbicara. “No comment, intinya kita bersama menjaga kondusifitas dalam gelaran Pllkada Lebak dan Pilgub Banten, terima kasih,” kata Rusyadianto singkat.
(Mir/Red)
