Beranda Hukum Diduga Cemburu, Suami di Tunjung Teja Tikam Istri Puluhan Kali

Diduga Cemburu, Suami di Tunjung Teja Tikam Istri Puluhan Kali

Naisan (30), suami sekaligus pelaku yang membunuh istrinya, SP (25) di Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang pada Minggu (24/7/2022). Foto: Nindia/BantenNews.co.id

KAB. SERANG – Naisan (30) kini hanya bisa menyesali perbuatannya di balik jeruji besi. Dirinya tega membunuh SP (25), wanita yang dinikahinya pada 7 tahun silam di sebuah kediamannya yang terletak di Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang.

Tak lama setelah melakukan penganiayaan hingga menghilangkan nyawa istrinya, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Pamarayan karena takut diamuk massa.

Dari hasil pemeriksaan polisi, peristiwa yang terjadi pada Minggu (24/7/2022) sekira pukul 15.30 WIB itu berawal saat korban sedang memasak makanan yang diminta pelaku sebelum berangkat bekerja. Namun, ketika sedang memasak terjadi percekcokan antara tersangka dengan korban dikarenakan korban sempat melontarkan kata-kata yang tak pantas kepada pelaku.

“Latar belakang kekerasan dalam rumah tangga yang menyebabkan korban meninggal didasari emosi sesaat yang dialami oleh pelaku atas sikap korban yang tidak memenuhi keinginan pelaku untuk menyiapkan makan tetapi direspon dengan sikap yang berbeda,” ujar Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga kepada awak media pada Rabu (27/7/2022).

Keributan rumah tangga itu semakin besar lantaran Naisan juga sudah menaruh curiga terhadap korban dari beberapa minggu yang lalu. Ia curiga istrinya melakukan perselingkuhan dengan laki-laki lain.

Dirinya yang sudah dalam keadaan emosi, tanpa berpikir panjang mengambil sebilah pisau yang berada di meja dapur dan langsung menusukkan 2 kali di bagian pinggang kiri hingga korban terjatuh. Melihat korban yang sudah tidak berdaya, pelaku justru menusukkan pisaunya berkali-kali ke bagian punggung dan pada tusukan terakhir, pisau masih tertancap di punggung korban.

Usai menikam korban, tersangka memindahkannya ke ruang TV lalu meninggalkan korban. Selang beberapa menit kemudian, anak korban yang baru saja pulang dari bermain menangis kencang ketika masuk ke dalam rumah dan menemukan ibunya sudah dalam keadaan bersimbah darah.

Tangisan anak korban mengundang perhatian tetangga setempat, tetangga pun langsung mencari pertolongan.

“Korban korban dibawa ke Puskesmas Tunjung Teja dan akhirnya meninggal dunia,” kata Shinto.

Dari hasil autopsi mengakibatkan adanya 21 luka pada tubuh korban diantaranya 1 luka memar di bagian muka, 2 luka lecet gores di bagian pundak kiri, 18 luka terbuka akibat kekerasan benda tajam dengan rincian 4 di pinggul kiri, 1 di bagian dada kiri yang tembus dari bagian belakang atau punggung, dan 13 luka tusuk di bagian punggung.

Kasatreskrim Polres Serang AKP Dedi Mirza menambahkan berdasarkan keterangan tersangka, kecurigaannya terhadap korban yang berselingkuh dikarenakan korban sering membawa handphonenya ke manapun baik ke dapur, kamar mandi atau saat tidur. Kecurigaan itu juga yang menjadi latar belakang percekcokan antara Naisan dengan istrinya.

“Motifnya cekcok karena sebagai seorang suami merasa tidak dihargai ditambah ada dugaan perselingkuhan. Kecurigaan suami yang melihat kondisi istri selalu memegang handphonenya, tidak pernah menaruh handphonenya sembarangan,” terang Dedi.

Sementara itu terkait kondisi psikis anak korban yang baru berusia 7 tahun, polisi bersama pihak P2TP2A melakukan pendampingan.

“Saat kejadian anak korban sedang main keluar memang setelah kejadian anak korban sempat masuk ke rumah dan dari situlah anak korban teriak lalu direspon oleh tetangga dan mencari pertolongan. Saat ini kami meminta bantuan kepada P2TP2A untuk memantau psikis anaknya,” kata Dedi. (Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News