PANDEGLANG – Aktivis antikorupsi Banten, Uday Suhada meramaikan bursa bakal calon (Balon) Bupati Pandeglang pada Pilkada Serentak 2024. Bahkan, baligo bergambar Direktur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP) itu sudah ramai terpasang di seluruh kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
Uniknya, dalam baliho tersebut juga tertulis www.udaysuhada.id dengan pesan “Wancina Babarengan”. Ada juga pesan lain “Sadulur salembur kudu akur” dan di bagian bawah ada tulisan “TTD: Calon Bupati Konoha”.
Dikonfirmasi perihal itu, Uday Suhada menjelaskan bahwa ada sejumlah koleganya yang berinisiatif membuat dan menyebar baliho.
“Mereka memperhatikan statement saya di berbagai forum diskusi politik. Bahwa berpolitik itu jangan baperan. Karenanya pasca Pilpres dan Pileg, kita harus akur. Saatnya kebersamaan dikuatkan lagi,” kata Uday, Minggu (17/3/2024) malam.
Terkait ada kalimat calon bupati Konoha, sambil tersenyum Uday menilai, hal itu harus ditanyakan langsung kepada sang pembuat baligo.
“Ide nya dari teman-teman, jadi mereka yang faham apa maksudnya. Yang pasti pesan moralnya, masyarakat tidak boleh terpecah gegara beda pilihan politik,” ucapnya.
Ditanya soal keseriusannya untuk menjadi calon alternatif pada kontestasi Pilkada Pandeglang, Uday mengaku, secara prinsip dirinya siap jika masyarakat Pandeglang menghendaki. Meski di sisi lain, dirinya juga mengaku tak punya modal.
“Siapa saya? Saya gak punya apa-apa. Bikin baligo saja dibiayai teman-teman. Namun pada prinsipnya apabila masyarakat memang menghendaki, ya saya siap untuk mewarnai kontestasi pilkada ini. Tentu saya juga harus siap untuk melakukan perbaikan-perbaikan di wilayah Pandeglang, kampung halaman saya,” ujarnya.
“Yang pasti saya sangat mengapresiasi inisiatif produksi dan pemasangan atribut itu. Sebab tidak mudah mencari orang-orang yang ikhlas dan berperan sebagai relawan sejati,” sambungnya.
Seperti diketahui, saat ini sudah muncul sejumlah nama yang beredar dan siap mencalonkan diri sebagai bupati Pandeglang yang akan digelar 27 November 2024. Dari politisi hingga birokrat, seperti Politisi Golkar Adde Rosi Khoerunissa dan Fitron Nur Ikhsan, politisi Gerindra Rifki Hermiansyah, mantan Sekda Kabupaten Serang Entus Mahmud, anak Dimyati Natakusumah, Risya Natakusumah, dan anak alm Chasan Sochib, Tb Aan Andriawan. (Mir/Red)