CILEGON – Keluarga Senadi kini tak lagi buang air besar di Sungai dekat rumahnya setelah mempunyai jamban di rumahnya berkat bantuan dari TNI.
Ya, warga Pejaten, Cikerai, Cilegon itu sebelumnya sudah sekitar 4 tahun Buang Air Besar (BAB) sembarangan di sungai. Tak hanya itu, kegiatan mandi, cuci, kakus (MCK) pun dilakukan di sungai setempat.
Senadi dan keluarganya terpaksa BAB di sungai karena tak punya jamban dan kamar mandi. Air untuk masak pun harus beli seharga Rp5 ribu/jam. Sumber air keluarganya pun berasal dari masjid dekat tempat tinggalnya. Warga di sana memanfaatkan itu untuk kebutuhan sehari-hari.
“Alhamdulillah dapat bantuam dari TNI, yang tadinya dolbon sebentar lagi bisa buang air di kamar mandi. Tadinya di sungai (buang airnya), tapi kalau malem di rumah mertua,” katanya, Sabtu (4/7/2020).
Bantuan pembangunan MCK itu datang dari program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-108 Kodim 0623/Cilegon. Program tentara masuk desa menyasar mereka yang kurang mampu.
Melalui survei sebelum TMMD diberlakukan, ada beberapa warga yang membutuhkan bantuan, salah satunya pembangunan MCK dan renovasi rumah tak layak huni.
“4 tahun buang air besarnya di sungai,” ujarnya.
Selain membangun jamban dan rutilahu, program tentara masuk desa memiliki yang dilaksanakan di Cikerai, Cilegon. Para tentara itu juga membantu warga yang terdampak pandemi Corona dengan bantuan sembako.
“Untuk sembako kita bagikan ke 5 RT, itu bertahap. Semuanya ada 500 sembako yang akan dibagikan ke warga,” kata Komandan Kodim 0623/Cilegon, Letkol Arm Rico Ricardo Sirait.
TMMD dilaksanakan hingga akhir Juli 2020. Tentata yang bertugas di sana mengerjakan beberapa program yang sudah dicanangkan.
(Man/Red)