FOURCOLOURS Film melangsungkan gala premiere Film Yuni di Bioskop, Jakarta, Senin (6/12/2021) malam. Kegiatan ini dihadiri oleh produser, sutradara, pemain serta kru Film Yuni. Pada kesempatan tersebut, ada beberapa hal yang disampaikan terkait keberhasilan film yang mendapatkan penghargaan sebagai Platform Prize di Toronto International Film Festival (TIFF) 2021 ini. Salah satu faktor keberhasilan pembuatan film Yuni adalah ketaatan dalam berbahasa lokal yang dipandu dialect coach.
Menurut, Sutradara Film Yuni, Kamila Andini, pelatih dialek memang memiliki peranan penting selain dirinya sebagai sutradara. Dialect coach hadir dan menemaninya di layar kamera dan menjadi rambu-rambu apakah scene film berdasarkan bahasa yang digunakan sudah telat atau belum itu diserahkan kepada mereka. Sebab, patut diketahui bahwa film ini memang menggunakan bahasa daerah Bahasa Jawa Serang (Jasenh) dan Sunda Banten.
“Jadi adegan apapun, kalau belum di-approve sama mereka (dialect coach), itu harus diulang. Jadi sedisiplin itu (prosesnya-red),” ujar Kamila.
Arawinda Kirana sebagai aktris utama yang memerankan Yuni mengatakan, sangat terbantu dengan adanya dialect coach tersebut. Menurutnya, selain membuat kamus kecil sebagai pegangan, dialect coach tetap menjadi sosok sentral dalam membimbing bahasa yang digunakannya dalam berakting di film ini.
“Dari Fourcolours Film saya difasilitasi dengan dialect coach dari serang seperti Kang Ade Ubaidil, yang sangat berjasa dalam kefasihan berbahasa dan juga pendalaman karakter Yuni. Ada Kang Qizink, Kang Bagja dan Kang Rambo juga yang membantu saya dalam belajar bahasa lokal (Jawa Serang-red). Jadi, tentu saja saya sangat berterima kasih kepada keempat orang hebat ini,” ujarnya.
Yuni merupakan film yang berhasil memenangkan penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021.
Film ini juga bersaing dalam seleksi menuju ajang Academy Awards ke-94 atau Piala Oscar 2022. (Ink/Red)