SERANG – Chief Executive Officer Youtube, Susan Wojcicki, membela upaya perusahaannya untuk menjauhkan konten kekerasan. Dia mengatakan bahwa Youtube sangat memperhatikan keselamatan anak-anak.
Sejak dua tahun lalu, Wojcicki juga menyatakan perusahaannya telah berfokus untuk tanggung jawab pada platform.
“Saya seorang ibu, saya punya lima anak usia empat hingga 19 tahun. Saya mengerti anak-anak dan sebagai orangtua, saya ingin melakukan hal yang benar,” ujarnya seperti dilansir Wired, Minggu (3/2/2019).
Sebelumnya, terdapat laporan video yang menggambarkan adegan bunuh diri tersambung ke Youtube untuk anak-anak. Ini menambah panjang daftar masalah pada konten di Youtube.
Setelahnya, platform itu mengubah kebijakan mengenai konten untuk anak-anak. Termasuk juga menghilangkan komentar pada video yang menampilkan anak di bawah umur serta anak di bawah umur yang terlibat dalam perilaku berisiko.
Wojcicki mengatakan sejumlah pembuat konten kemungkinan kesal karena video mereka tidak akan menjadi subjek pada komentar. Dia menyatakan hal tersebut dilakukan akan menghilangkan kemampuan dari orang tidak bersalah.
“Tapi ini keputusan yang kami buat, karena kami ingin memprioritaskan keamanan anak,” ujarnya dilansir VIVA.co.id.
Awal tahun ini, Youtube juga mengubah aturan mengenai algoritma. Mereka mengubah perhitungan algoritma untuk merekomendasikan sedikit konten yang mungkin berbahaya.
Ada 500 jam video di-upload ke Youtube setiap menitnya. Pada kuartal tiga tahun 2018 lalu, perusahaan telah menghapus hampir delapan juta video dengan konten bermasalah dan 75 persen di antaranya diidentifikasi menggunakan sistem machine learning. (Red)