PANDEGLANG – Sedikitnya 7 Kepala Keluarga (KK) di RW 08, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Pandeglang masih tinggal “Gubuk reyot”. Padahal, tempat tinggal warga ini tidak jauh dari pusat Pemerintahan Kabupaten Pandeglang.
Ketua RW 08 Kelurahan Saruni, Entus Khunaeni mengatakan, selama ini dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) kelurahan dan kecamatan, ia selalu mengusulkan agar warganya itu mendapat bantuan dan perhatian dari pemerintah.
Padahal dia sangat berharap besar usulan itu dapat diakomodir oleh pemerintah karena menyangkut kehidupan warga miskin. Namun, sepertinya usulan yang diajukan tak kunjung bisa terealisasi.
“Nyatanya, sampai sekarang, terhitung 3 kali lebih Musrenbang, belum juga terealisasi bantuan yang diharapkan itu,” kata Entus, Kamis (6/2/2020).
Sawi (58), satu dari 7 KK yang tinggal di rumah kurang layak mengaku tidak mengetahui secara rinci soal program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang selama ini digulirkan oleh pemerintah.
“Bukannya tidak butuh bantuan. Kalaupun ada, ya saya berharap bisa diperjuangkan oleh pak RT atau pak RW, pak Lurah ataupun pak Camat,” ujarnya.
Diakuinya, sejauh ini ia ikhlas dan berusaha hidup dalam serba keterbatasan. Akan tetapi ia tetap berharap rumah yang ia tinggali bisa direnovasi agar kehidupannya bisa dianggap lebih layak.
“Mudah-mudahan, ada bantuan dari dermawan atau pemerintah,” harapnya. (Med/Red)