CILEGON – Puluhan orang yang merupakan pelaksana pekerjaan atau pihak ketiga mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cilegon, Rabu (12/3/2025).
Kedatangan mereka ke kantor DPUPR Kota Cilegon itu untuk meminta kepastian pembayaran pekerjaan tahun anggaran 2024 yang telah diselesaikan.
“Sejauh ini belum ada kepastian akan hak kami dibayarkan, sementara kegiatan yang kita laksanakan sudah 100 persen. Bahkan sudah melalui audit pihak BPK. Kenyataannya yang telah dijanjikan baik dari pihak PU sampai saat ini belum ada titik terang. Yang datang ke sini tadi lebih dari 30 an orang, sekarang pada pulang,” kata salah satu pelaksana, Faturohman.
Faturohman bersama puluhan pelaksana lainnya mengaku hampir setiap hari mendatangi kantor DPUPR Kota Cilegon untuk meminta penjelasan dan kepastian pembayaran pekerjaan di 2024 lalu. Namun sayang, hingga saat ini ia beserta yang lain belum juga mendapatkan informasi apapun.
“Tidak ada kejelasan dari pihak PU. Kadis PU itu tidak kooperatif, karena sejauh ini dia itu belum pernah bikin statement permohonan maaf atau bagaimana. Saya minta ke Kadis PU tolonglah jangan seperti ini. Kami di sini kan punya hak, bukan semata-mata membuat kegaduhan. Kami butuh kejelasan hak kami segera dibayarkan,” ujarnya.
Faturohman yang merupakan pelaksana dari CV Cahaya Kurnia yang mengerjakan pekerjaan fisik dengan nilai proyek di atas Rp2 miliar itu kembali menegaskan, ia bersama pelaksana lain terpaksa mendatangi kantor DPUPR lantaran mendapat tekanan dari rekan usahanya.
“Karena memang pihak ketiga ini luar biasa mendapatkan tekanan dari pihak supplier, rekan yang kita pinjam anggaran permodalannya. Mending saja kalau tidak berbunga, ini kan berbunga. Ini berbunga bukan berarti saya pinjem di rentenir, tapi ini ada aturan mainnya,” tegasnya.
Kabar yang dihimpun, Kepala DPU-PR Kota Cilegon Tb Dendi Rudiatna tak berada di kantornya pada saat kejadian, ketika dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat dan sambungan telepon terkait persoalan pihak ketiga tersebut dirinya tidak merespons.
Penulis : Maulana
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd
.){kind=link}