Beranda Sosial Dakwah dan Seni, Ketika Kiai Daar el-Qolam 3 Jadi Aktor Teater

Dakwah dan Seni, Ketika Kiai Daar el-Qolam 3 Jadi Aktor Teater

Teater Dza ‘Izza kembali beraksi. Setelah mementaskan naskah “Lelang” bulan Juli tahun lalu, kini pada produksinya yang ke-10 ia menggarap lakon “Warung Kopi di Pinggir Kuburan” pada Kamis, 24 Agustus 2023. Bisa dibilang ini bukan pertunjukan biasa, selain pemainnya adalah guru-guru, Kiai dari pondok pesantren yang menaungi Teater Dza ‘Izza juga turut berperan jadi salah satu aktornya.

“Awalnya kami mencoba peran tokoh kiai dimainkan oleh kami sendiri, setelah beberapa kali reading naskah kok rasa-rasanya ada yang kurang. Feel-nya gak dapet. Apa karena kami bukan kiai ya sehingga jiwa kami gak nyampek.” ungkap sutradara.

Pertunjukan yang memakan waktu latihan kurang lebih tiga bulan ini memproduksi naskah karya Ahmad Moehdor al-Farisi, guru Sastra Indonesia Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza. Selain menulis naskahnya, Cak Ndor (akrab Ahmad Moehdor al-Farisi) juga menyutradarainya.

“Meski agak berat menyutradarai pertunjukan kali ini, saya tetap menjaga nilai-nilai dan disiplin produksi. Bedanya hanya satu, tanpa ada bentakan. Kalau aktornya santri omelan saya masih bisa lepas, tapi untuk kali ini saya ada rasa sungkan karena para aktornya adalah guru-guru, apalagi ada keterlibatan Pak Kiai di dalamnya. Meski begitu, disiplin dramaturgi tetap saya pegang. Tanpa itu pertunjukan ini entah gimana jadinya. Untungnya, sebelum turun latihan, saat workshop sudah saya sampaikan bahwa jangan pandang saya sebagai Cak Ndor, tapi posisi saya di sini sebagai sutradara yang berhak mengatur ini-itu. Alhamdulillah beliau-beliau memahaminya,” tutur Cak Ndor saat kami tanyai kendala yang dihadapinya.

Meskipun Teater Dza ‘Izza adalah teater pesantren, nilai-nilai artistik dan estetika pertunjukannya patut diakui. Mereka tak pernah main-main dalam garapannya. Tak heran bila tak sedikit yang bilang kalau Teater Dza ‘Izza adalah satu-satunya teater pesantren yang paling serius.

Baca Juga :  ASTRA Tol Tangerang-Merak Bantu Warga Baduy Korban Kebakaran

“Ya semoga ini menjadi wasilah bagi kami dalam mendidik para santri untuk tetap serius dalam menjalani apapun. Karena Daar el-Qolam 3 punya semboyan Excellent Process, maka semua kegiatan harus kami lakukan dengan maksimal. Bukankah hasil tidak akan mengkhianati proses?” imbuh Cak Ndor agak sedikit bercanda.

Semua guru, termasuk santri, tidak ada yang mengetahui kalau salah satu aktor dari pertunjukan ini adalah Pak Kiai. “Jangankan mereka tahu kalau Pak Kiai ikut tampil, lawong mau ada pentas teater saja pada gak tahu kok,” tutur Cak Ndor setelah menceritakan kepada kami kalau proses latihan pertunjukan ini selalu dilakukan tengah malam. Bukan karena disengaja untuk tengah malam, melainkan para pemainnya ada kewajiban pesantren yang harus dituntaskan terlebih dahulu.

Pertunjukan yang berdurasi satu jam lebih ini sangat kental dengan pesan-pesan keagamaan. Soal adab dan etika beberapa kali ditekankan dalam dialog para aktornya. Lebih-lebih kehadiran sosok Kiai dalam pertunjukannya makin memperkuat pesan-pesan itu. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News