SERANG – Sebuah inisiatif baru hadir di Banten, menawarkan ruang ekspresi bagi komunitas untuk menggaungkan suara dan potensi mereka.
Curvatex Podcast, kini resmi diluncurkan pada Januari 2025, menjadi oase kreatif yang bertujuan memberi edukasi dan inspirasi kepada khalayak melalui kanal YouTube.
Kepada BantenNews.co.id, anggota tim Curvatex Podcast, Adhitya Angga Pratama menyampaikan, filosofi di balik lahirnya platform Curvatex Podcast di tengah-tengah masyarakat Banten.
“Curvatex podcast itu yang pertama wadah buat teman-teman yang punya community atau prestasi yang perlu masyarakat tahu. Ini rasanya berupa podcast yang kita share melalui kanal YouTube, atau wadah kreativitas,” ungkapnya, Jumat (24/1/2025).
Dikatakan Angga, podcast ini dirancang meliputi tiga segmen utama, yakni musik, olahraga, dan jersey, sebagai wujud pengembangan elemen budaya dan gaya hidup masyarakat.
“Jadi kita mempunyai tiga segmen, yang pertama itu musik, yang kedua itu sepak bola, karena Curvatex itu juga brand untuk pembuatan jersey atau pakaian. Kita juga bagian official-nya jersey Perserang sekarang. Jadi ada tiga yakni segmen musik, sepak bola atau olahraga, dan juga jersey,” katanya.
Meski begitu, Curvatex Podcast tetap membuka pintu bagi kolaborasi dengan komunitas lain yang ingin berbagi inspirasi dan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk komunitas lain seperti pegiat literasi kemudian juga kaitannya dengan banyak lainnya seperti stand-up yang kita ajak kolaborasi juga di Curvatex, tetapi kami tetap fokus pada ketiga segmen sebelumnya,” tambahnya.
Lebih jauh, pria yang akrab disapa Angga Black itu juga menekankan visi besar di balik proyek ini, yakni menghadirkan ruang edukasi bagi masyarakat melalui kekuatan komunitas lokal.
“Kita mengalir, yang terpenting komunitas yang ada di sekitar kita semua kita berikan ruang agar mengedukasi masyarakat. Pastinya banyak yang belum tahu dan ingin tahu tetapi belum tahu tempatnya di mana. Kita hadir menjadi referensi informasi untuk masyarakat dalam hal yang berkaitan dengan komunitas yang ada di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten,” tutur Angga.
Dengan begitu, Curvatex Podcast tak hanya menjadi jembatan komunikasi, tetapi juga membuka kesempatan bagi komunitas yang ingin menunjukkan kiprahnya melalui media sosial.
“Berkaitan dengan talenta, kita juga memberikan ruang kepada komunitas masyarakat. Bisa melalui DM Instagram atau mengirim pesan melalui contact person yang tersedia, khususnya pada komunitas yang ingin bekerja sama dengan kita,” paparnya.
Angga berharap, keberlanjutan podcast ini mampu menjadi rujukan konsisten bagi masyarakat Banten. “Harapannya bisa konsisten dan menjadi kanal yang bisa menjadi referensi di masyarakat Banten,” ujarnya dengan optimisme.
Tak hanya soal kreativitas, Curvatex Podcast juga menjadi media penyebar wawasan positif. “Selain itu memberikan wawasan atau knowledge juga bagi masyarakat Banten tentang hal-hal positif yang ada di sekitarnya seperti musik, olahraga, berbagai hobi, dan komunitas lainnya,” imbuhnya.
Setiap minggunya, podcast ini diproduksi di studio Curvatex yang terletak di Brigata Lampu Merah, Warung Pojok, Kota Serang.
“Tayang satu minggu sekali, studio di kantor Curvatex Brigata Lampu Merah Warung Pojok Kota Serang,” terang Angga.
Kedepannya, kata Angga, akan turut mengundang komunitas dari berbagai penjuru Banten untuk bergabung dan memanfaatkan platform ini untuk sarana edukasi positif kepada masyarakat.
“Kami menawarkan kepada seluruh masyarakat Banten yang memiliki komunitas untuk mengisi Curvatex Podcast dengan cara DM ke media sosial Instagram Curvatex,” serunya.
Dengan semangat kolaborasi, Curvatex Podcast diharapkan menjadi ruang inspirasi yang memotivasi masyarakat untuk terus berkarya.
“Konten kami tayang di YouTube Curvatex Podcast. Kami ingin semangat kolaborasi digaungkan oleh seluruh masyarakat Banten agar semua bisa lebih kreatif, inovatif, dan saling menginspirasi untuk berkarya dan meraih berbagai prestasi,” tegasnya.
Angga optimistis, inisiatif ini mampu membawa Banten melampaui batas-batas regional. “Banten harus bisa menembus nasional, dengan konsep pentahelix diharapkan hasilnya maksimal dan memberikan dampak serta bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Penulis : Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd
