SERANG – Curah hujan diprediksi masih tinggi hingga, Senin (7/12/2020) mendatang. Untuk itu, Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang meminta masyarakat untuk mewaspadai bencana lain selain dari bencana banjir.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang, Urip Setiyono mengatakan, tingginya curah hujan bukan hanya akan menimbulkan banjir, akan tetapi juga dapat menimbulkan longsor dan hujan es. Ia juga menjelaskan, gelombang atmosfer equatorial rossby diprakirakan aktif di Kepulauan Maluku dan Papua.
Sedangkan tipe gelombang atmosfer kelvin dan low frequency diprakirakan sama-sama aktif di sebagian Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Barat.
“Angin di lapisan bawah bertiup dari Barat daya-Barat laut dengan kecepatan berkisar antara 5 hingga 20 knot. Pola sirkulasi siklonik dan atau vorteks diprakirakan akan
terbentuk di wilayah barat daya Sumatera, selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Barat laut Kalimantan dan Papua,” kata Urip, Sabtu (5/12/2020).
Terkait fenomena tersebut masyarakat diimbau agar tetap waspada dan terhadap potensi cuaca ekstrem. Seperti timbulnya puting beliung, hujan lebat disertai kilat, hujan es dan lainnya. Selanjutnya juga diharapkan berhati-hati pada dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
“Sejumlah provinsi berpotensi dilanda cuaca ekstrem hingga 7 Desember. Banten salah satu diantaranya,” ujarnya. (Mir/Red)