PANDEGLANG – Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah sembarangan. Ini lantaran hampir di sebagian wilayah pada beberapa bulan terakhir mengalami kondisi cuaca yang sangat ekstrem, mulai suhu yang sangat tinggi sampai dengan hembusan angin yang kencang. Sehingga sangat rentan memicu terjadinya kebakaran.
“Untuk itu warga Pandeglang di himbau untuk tidak membakar sampah sembarangan,” ujar Bupati Pandeglang Irna Narulita saat memantau lokasi kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Minggu (10/11/19).
Irna mengingatkan kepada seluruh warga agar berhati-hati menghadapi musim pancaroba.
“Saya imbau dan saya juga berpesan agar semakin waspada dalam menghadapi cuaca yang ekstrem ini, jangan bakar sampah sembarangan karena potensi api merambat sangat besar kalau cuaca seperti ini, sehingga akan terjadi kebakaran. Sebaiknya sampah-sampah itu ditimbun karena selain baik untuk bahan organik juga tidak menimbulkan polusi”, katanya melalui siaran tertulis.
Masih kata irna, pihaknya akan terus berupaya memadamkan atau paling tidak meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran TPA Bangkonol.
“Sampai saat ini kami melalui BPBD Pandeglang dan beberapa OPD terkait dan masyarakat sekitar, masih terus berupaya memadamkan api. Kami akan terus pantau perkembangannya”, ungkapnya.
Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Surya Dharmawan menjelaskan pemicu terjadinya kebakaran di TPA tersebut. Kata dia, kebakaran terjadi pada Sabtu pagi (9/11/2019).
“Saat itu ada warga yang sedang membersihkan kebun, kemudian sampah-sampahnya dia bakar. Warga tersebut sebelumnya berusaha memadamkan kobaran api itu, tapi karena cuaca dengan suhu tinggi dan hembusan angin yang kencang akhirnya merambat ke TPA dan api makin membesar,” jelasnya.
Terkait proses penanggulangan kebakaran itu, Surya mengatakan pihaknya telah menurunkan 3 unit pemadam dan 2 mobil tangki air.
“Dari kemarin kita sudah turun, dan dari Dinas Lingkungan Hidup juga sudah dari sejak awal. Sampai sekarang masih terus berlanjut, dan kita juga sudah meminta bantuan ke BPBD Provinsi Banten”, ungkapnya.
(Red)