KAB. TANGERANG – Sejak ditetapkan status KLB di wilayah Banten oleh Gubernur Wahidin Halim terkait pandemi virus corona atau Covid-19 pada lima hari lalu, masyarakat Kabupaten Tangerang sampai kini kebingungan untuk mendapatkan semprotan disinfektan dari pemerintah setempat.
Acih, warga Sukadiri mengaku kesulitan mendapat penyemprotan disinfektan untuk di lingkungan rumahnya. Dia mengaku telah menyampaikan ini ke pemerintah desa dan kecamatan, akan tetapi sampai saat ini tidak pernah teralisasi.
“Kita bingung mau dapat penyemprotan disinfektan dari mana. Padahal udah ngadu ke desa, yang katanya bakal disampaikan ke kecamatan, udah 3 hari tapi belom terealisasi,” ujar Acih kepada BantenNews.co.id, Kamis (19/3/2020).
Senada dikatakan, Herman Warga Jatimulya Kosambi menanti-nanti penyemprotan disinfektan di lingkungan rumahnya. Ia mengaku khawatir, sebab banyak informarsi beredar kalo Kabupaten Tangerang itu nomor satu kasus virus corona di Banten.
“Saya saja nunggu-nunggu ini kapan disemprot disinfektan. Khawatir juga soalnya, dapat info Kabupaten Tangerang terbanyak kasus virus corona di Banten,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Bambang Sapto saat dikonfirmasi pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan bersama Tim PMI Kabupaten Tangerang.
Namun, dia mangaku hanya di lingkungan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang di Tigaraksa.
“Sampai 2 minggu kita tiap malem semprot sekitar Puspem,” kata Sapto melalui pesan singkatnya, Kamis (19/3/2020).
Kendati demikian, untuk kecamatan ia mengklaim sudah dibagikan satu alat spray elektrik untuk mempercepat program lebih efesien dan cepat
“Nanti kordinadi dulu dengan kecamatan masing-masing supaya lebih efektif. Karena sekarang kecamatan juga punya alatnya,” ungkap Sapto
“Kalo semua di handel satu tim BPBD PMI bakal kedodoran untuk lokasi yang jauh,'” lanjutnya
(Tra/Ren/Red)