![WhatsApp Image 2024-02-08 at 16.45.08](https://i0.wp.com/www.bantennews.co.id/wp-content/uploads/2024/02/WhatsApp-Image-2024-02-08-at-16.45.08.jpeg?resize=640%2C360&ssl=1)
CILEGON – Gerakan Mahasiswa Cilegon (GMC) menggelar aksi bisu di area Landmark Kota Cilegon, Kamis (8/2/2024). Aksi itu digelar guna menyampaikan bahwa Kota Cilegon tengah dalam kondisi darurat bencana.
Pantauan di lapangan, sejumlah mahasiswa tersebut mengenakan pakaian hitam dengan mulut yang ditutup dengan lakban. Mereka berdiri di Landmark Kota Cilegon sambil membentangkan poster yang berisi kritikan.
Ketua Umum GMC, Artanto Ade Putra menjelaskan aksi bisu ini merupakan bentuk sindiran terhadap Pemkot Cilegon yang dinilai tidak tegas terhadap beberapa industri yang menjadi penyebab terjadinya bencana belakangan ini.
“Belum lama ini di Chandra Asri terjadi bencana industri yang merugikan masyarakat, kemarin juga sama PT Lotte menjadi salah satu penyebab banjir hingga ada korban jiwa,” katanya.
Artanto mengaku prihatin dengan kondisi Kota Cilegon saat ini yang rawan dengan bencana, khususnya yang disebabkan oleh pekerjaan di industri.
“Kita turut prihatin ya dengan kondisi masyarakat Cilegon saat ini dirugikan. Pertama ada gas kimia itu, terus kemarin banjir,” ujarnya.
Artanto menyampaikan, bencana yang disebabkan oleh adanya pekerjaan di industri itu bukan pertama kalinya terjadi di Kota Cilegon, namun Pemkot Cilegon seolah tak mau belajar dari pengalaman dan tidak berani menindak tegas.
“Kami berharap Pemkot Cilegon bisa bertindak tegas terhadap para pelaku industri yang merugikan masyarakat. Jangan dibiarkan dan jangan sampai terulang kembali,” tutupnya. (Mg-STT/Red)