BEIJING – Pemerintah China tak akan tinggal diam apabila Amerika Serikat (AS) menerapkan lebih banyak tarif impor. China akan melakukan perlawanan atas kebijakan tersebut.
Menteri Keuangan China Liu Kun di media BBC yang dikutip kompas.con, Jumat (24/8/2018), menegaskan bahwa China bakal merespons kebijakan AS yang ‘tak beralasan’ tersebut.
Pada Kamis (23/8/2018) waktu setempat, AS menerapkan gelombang kedua tarif impor terhadap produk-produk dari China dengan total nilai 16 miliar dollar AS. China pun langsung menanggapinya.
Pembicaraan perdagangan selama dua hari antara AS dengan China gagal menghasilkan progres. Ketegangan perdagangan antara kedua negara saat ini membuat keduanya menerapkan 25 persen tarif impor dengan total nilai 50 miliar dollar AS.
AS pun mengancam China dengan gelombang ketiga tarif impor barang-barang dari Negeri Tirai Bambu tersebut dengan total nilai 200 miliar dollar AS. Kebijakan ini disebut mulai berlaku bulan depan.
Presiden AS Donald Trump pun menyatakan bisa saja pemerintahannya menerapkan tarif impor untuk seluruh barang dari China yang nilainya mencapai 500 miliar dollar AS.
“China tidak ingin terlibat dalam perang dagang, tapi kami akan sangat tegas merespons kebijakan tak beralasan yang dilakukan AS. Jika AS bersikeras dengan kebijakan itu, kami akan mengambil langkah respons untuk melindungi kepentingan kami,” tegas Liu.
Dia mengatakan, sejauh ini dampak perang dagang terhadap ekonomi China belum signifikan. Namun, belanja pemerintah akan meningkat untuk mendukung para pekerja yang terdampak tarif impor. (Red)
