Beranda Kesehatan Cegah Sejak Dini, Mengenal dan Mengatasi Obesitas Pada Anak

Cegah Sejak Dini, Mengenal dan Mengatasi Obesitas Pada Anak

Ilustrasi - Foto istimewa
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

SERANG – Obesitas pada anak tengah menjadi sorotan yang cukup serius oleh para ahli kesehatan. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh pada keadaan fisik anak tetapi juga berdampak panjang pada perkembangan mental dan sosial anak. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization), prevalensi obesitas dan kelebihan berat badan pada anak-anak di Asia Tenggara (Salah satunya Indonesia) terus meningkat selama beberapa dekade terakhir.

Dalam sub kawasan Asia Tenggara sekitar 7,5% pada anak dibawah 5 tahun mengalami kelebihan pada berat badan, dan angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 5,7%.

Apa yang Membuat Anak Mengalami Obesitas?

Obesitas pada anak disebabkan oleh berbagai faktor, dimulai dari pola makan yang tidak sehat (sering mengkonsumsi makanan cepat saji, camilan tinggi gula dan konsumsi minuman manis), kurangnya aktivitas fisik (penggunaan gadget yang berlebihan hingga membuat anak kurang bergerak), hingga faktor genetik.

Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga mempengaruhi, seperti kebiasaan makan yang diterapkan dirumah. “Penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa kebiasaan makan yang diterapkan di rumah sangat berpengaruh pada berat badan anak. Pola makan yang sehat dan seimbang adalah kunci.”, ungkap dr. Viany Rehansyah, Sp.A, Dokter Spesialis Anak di Bethsaida Hospital Serang

Gejala Obesitas Pada Anak

Peningkatan Berat Badan Berlebihan: Berat badan anak melebihi batas normal sesuai usianya, yaitu di atas persentil ke-95 dalam kurva BMI oleh CDC.

Penumpukan Lemak di Beberapa Area Tubuh: Terutama di sekitar perut, pinggang, leher, atau wajah.

Sesak Napas atau Gangguan Pernapasan: Anak sering mengalami sesak napas, bahkan saat melakukan aktivitas fisik ringan.

Cepat Lelah: Anak mudah lelah atau kehabisan energi saat beraktivitas fisik.

Baca Juga :  Pasien Covid-19 Membludak, RSUD Kota Tangerang Tutup Layanan Rawat Jalan

Gangguan Tidur (Sleep Apnea): Obesitas dapat menyebabkan gangguan tidur seperti sleep apnea, yaitu henti napas saat tidur.

Nyeri pada Sendi atau Tulang: Anak mungkin mengeluhkan sakit pada lutut, pinggul, atau punggung karena beban tubuh yang berlebihan. Anak juga dapat mengalami postur jalan yang abnormal dan gerakan yang terbatas.

Masalah Kulit: Misalnya ruam atau area kulit yang menghitam dan menebal di lipatan-lipatan kulit, yang dikenal sebagai acanthosis nigricans.

Gangguan Hormonal: Anak perempuan mungkin mengalami menstruasi lebih awal, sedangkan anak laki-laki mungkin mengalami perubahan hormon yang mempengaruhi perkembangan.

Gangguan Emosional dan Sosial: Anak dengan obesitas dapat mengalami rendah diri, kecemasan, atau depresi karena tekanan sosial atau ejekan dari teman-temannya.

Dampak Obesitas Pada Anak

Anak yang mengalami obesitas memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi hingga gangguan pernapasan. Selain kesehatan fisik, obesitas juga dapat berpengaruh ke kesehatan mental anak, seperti menurunkan rasa percaya diri dan meningkatkan resiko depresi akibat perundungan atau body shaming.

Langkah Penting yang Dapat Dilakukan Orang Tua

●      Pola Makan Sehat: Memastikan gizi seimbang pada anak dan menghindari makanan olahan.

●      Aktivitas Fisik Rutin: Mengajak anak untuk aktif bergerak melalui permainan, olahraga, atau aktivitas fisik lainnya.

●      Batasi Waktu Bermain Gadget: Mengurangi penggunaan gadget yang berlebihan dan memberikan aktivitas fisik.

●      Pola Tidur Teratur: Anak yang tidur cukup cenderung memiliki berat badan yang lebih ideal.

●      Peran Orang Tua: Menjadi contoh bagi anak dengan menerapkan gaya hidup sehat dalam keluarga.

Penanganan obesitas pada anak harus dilakukan dengan perubahan gaya hidup secara menyeluruh untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. “Orang tua perlu membatasi konsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi lemak dan memberikan makanan sesuai kebutuhan kalori anak per harinya. Selain membatasi konsumsi makanan, anak juga harus didorong untuk aktif bergerak minimal 60 menit per harinya, baik dengan melakukan olahraga atau permainan fisik. Selain itu, orang tua dan keluarga sangat efektif dalam penurunan berat badan atau keberhasilan pengobatan.”, tambah dr. Viany.

Baca Juga :  Saat Bangun Tidur Tenggorokan Terasa Sakit, Begini Cara Meredakannya

dr. Tirtamulya selaku Direktur Bethsaida Hospital Serang menambahkan bahwa Women & Children Center Bethsaida Hospital Serang, telah dilengkapi layanan dan fasilitas yang lengkap serta didukung oleh dokter spesialis yang berpengalaman. “Kami tentunya selalu berkomitmen untuk memberikan penanganan komprehensif bagi anak-anak, tidak hanya pada permasalahan kesehatan secara umum, tapi khususnya terhadap anak-anak yang sedang menghadapi masalah obesitas dan memerlukan perhatian, serta dukungan khusus dari ahlinya.”, tambah dr. Tirtamulya

Jika Ayah dan Bunda mulai menemukan gejala obesitas pada anak, jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisinya ke dokter untuk dapat segera memperoleh rekomendasi dan penanganan yang tepat.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News