Beranda Kesehatan Cegah Corona, RSUD Cilegon Bakal Pasang Termometer Scanner

Cegah Corona, RSUD Cilegon Bakal Pasang Termometer Scanner

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon - (Fotografer: Usman Temposo/BantenNews.co.id)

CILEGON – Mewabahnya virus Corona COVID-19 membuat banyak lembaga waspada. Tak terkecuali di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon, dimana rumah milik Pemkot Cilegon itu banyak orang untuk memeriksa kesehatannya maupun merawat orang sakit.

Selain meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit asal China tersebut, manajemen RSUD Cilegon membentuk tim dan juga melakukan sosialisasi kesiapsiagaan terhadap penatalaksanaan dan penularan terhadap Virus Corona itu.

Dokter Spesialis Paru-paru pada RSUD Cilegon dokter Lulu Dian Anggraini mengatakan, dalam waktu dekat manajemen akan melakukan screening menggunakan alat pemeriksaan suhu yang dilengkapi dengan termometer inframerah genggam atau dikenal dengan “termometer tembak” terhadap masyarakat di Lingkungan RSUD Cilegon.

Itu dilakukan baik kepada pengunjung, karyawan RSUD, maupun tenaga kesehatan di rumah sakit itu. Selain itu, sejauh ini RSUD Cilegon sudah menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk menjaga tenaga kesehatan agar tidak terlular oleh penyakit tersebut. APD tersebut akan digunakan apabila ada orang yang terduga terjangkit virus corona.

“Kita upayakan semaksimal mungkin APD itu selalu terpenuhi, karena yang paling harus kita lindungi adalah tenaga kesehatan yang melayani pasien. Jadi ini persiapan seandainya ada orang dalam pemantauan atau pasien dalam pengawasan,” katanya kepada wartawan di RSUD Kota Cilegon, Sabtu (14/3/2020).

“Dalam waktu dekat akan disediakan thermal scan untuk screening pasien, pengunjung, maupun karyawan,” tambahnya.

Disinggung soal pengadaan alat penanda suhu tubuh tersebut, dokter Lulu mengatakan, akan mengupayakan untuk menyediakan 10 unit alat yang nantinya akan dipasang di jalur akses keluar masuk di RSUD Cilegon.

“Direncanakan, karena kita punya 3 pintu masuk minimal 3. Tapi diupayakan kita menyediakan 10 unit, jadi semua pintu masuk bisa terdeteksi. Tapi minimal di pintu-pintu akan ada thermal scan,” ujarnya.

Sementara itu, dokter Lulu menjelaskan, saat ini ada beberapa rumah sakit swasta di Banten yang telah mengaplikasikan alat tersebut guna mengantisipasi adanya orang yang terjangkit Corona.

“Yang saya tahu memang ada beberapa rumah sakit swasta yang sudah ada. Di Tangerang, di RSKM pun sudah ada. Kalau thermal scan itu lebih ke sumber daya masing-masing rumah sakit, jadi prinsipnya karena kita mau meningkatkan kesiapsiagaan, kita deteksi sedini mungkin. Kita sediakan thermal scanner,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Plt. Dirut RSUD Kota Cilegon, Arriadna mengatakan, pemakaian termometer scaner ini akan dilaksanakan setelah alat tersebut tersedia di RSUD Cilegon.

“Tergantung barangnya ada enggak, nyari barangnya sekarang susah,” imbuhnya.

Arriadna mengatakan, pengadaan termometer ini merupakan hasil dari anggaran rumah sakit itu sendiri. Kendati demikian harganya cukup mahal.

“Itu harganya biasanya enggak sampai Rp250 ribu satu biji itu, sekarang Rp1 juta lebih. Sama dengan masker aja, masker jadi mahal ini juga jadi mahal,” ucapnya.

Ditambahkan Arriadna, nantinya akses masuk ataupun keluar dari RSUD Cilegon semakin ketat lantaran untuk menjamin tidak adanya orang yang terkena virus corona masuk ke dalam rumah sakit.

“Karena kita menjamin bahwa, kita harus memberikan jaminan kepada pegawai. Saya harus memberikan jaminan kepada pegawai bahwa tidak ada orang sakit (kena virus corona) yang masuk ke wilayah rumah sakit,” tutupnya.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News