CILEGON – Kota Cilegon yang dikenal sebagai Kota Industri menjadi perhatian khusus bagi Calon Wakil Presiden dari pasangan nomor urut 02, Sandiaga Uno. Demikian dikatakan Sandi saat dirinya tiba di markas pemenangan Prabowo – Sandi di Kilometer 3 Jalan Lingkar Selatan (JLS), Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon sekira pukul 08.30 WIB Sabtu (30/3/2019).
Pasangan pendamping Calon Presiden Prabowo Subianto ini mengatakan, keberadaan industri di Kota Cilegon diharapkan dapat menjadi lokomotif dalam penciptaan lapangan kerja.
“Pak Prabowo dan saya menitikberatkan kebijakan kita untuk lebih membuka lapangan kerja dan untuk itu maka industri harus tumbuh. Maka harus ada kebijakan yang kondusif terhadap perkembangan industri. Prabowo – Sandi akan menerapkan big push strategy,” ungkap Sandiaga.
Melalui strategi dengan dorongan yang besar, lanjut Sandi, akan mampu menjadikan kota di penghujung barat Pulau Jawa ini sebagai ikon pertumbuhan industri besar di tanah air dan di dunia internasional. “Makanya saya sangat optimis, kami bisa memberikan solusi yang terbaik buat masyarakat Cilegon,” katanya.
Sementara Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman yang mendampinginya saat itu menegaskan kedatangan Sandiaga Uno ke Kota Cilegon sebagai bukti atas komitmen pasangan Prabowo-Sandi untuk menciptakan lapangan kerja.
“Mudah-mudahan dari Cilegon ini kita bisa menunjukkan bahwa kita tidak anti asing, karena di Cilegon ini sendiri seperti PT Krakatau Steel itu juga jelas sudah bekerja sama dengan pihak asing. Tetapi yang kita inginkan adalah apa yang bisa dikerjakan rakyat Indonesia, kita berikan pada rakyat Indonesia. Apa yang menjadi hak rakyat Indonesia, itu yang kita dahulukan,” katanya.
Disinggung terkait dengan target capaian perolehan suara di Banten, dirinya mengaku optimis bahwa pasangan Prabowo-Sandi mampu meraup angka kemenangan yang signifikan.
“Kalau saya melihatnya 60-40 persen untuk kemenangan kita. Tapi rakyat Banten, khususnya Cilegon menginginkan kemenangan sampai 70 persen,” ucapnya yang diamini massa dan relawan saat itu. (dev/red)
